Alasan Orang Bali Selalu Mencari Hari Baik dalam Setiap Kegiatan
Baik-buruk memang diciptakan secara berdampingan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang ingin kegiatannya berjalan lancar, sukses, dan tidak ada kejadian buruk yang mengikuti. Karena itu, hari baik turut menentukan kelancaran suatu acara. Penentuan hari baik untuk melaksanakan kegiatan sangat diyakini oleh masyarakat Bali. Hari baik buruk di Bali disebut dengan Ala Ayuning Dewasa. Berikut alasan masyarakat Bali memakai hari baik atau buruk untuk melakukan kegiatan:
Baca Juga: Ini Dia Pria di Balik Penyusun Diagram Kalender Saka Bali
Baca Juga: Maknanya Dalam Banget, 10 Peribahasa Bali yang Relate Sama Kehidupan
1. Hari baik turut menentukan kesuksesan acara
Menurut penyusun kalender sekaligus praktisi wariga (Ilmu baik-buruknya hari), Gede Marayana, suksesnya seseorang untuk mencapai tujuan harus dilandasi oleh beberapa unsur. Antara lain tahu tujuan yang akan dicapai, memiliki kemampuan untuk melaksanakan tujuan itu, tempat yang baik untuk melaksanakan tujuan itu, serta waktu pelaksanaan yang tepat untuk melaksanakan tujuan itu. Menurut keyakinan masyarakat Bali, itu termasuk ajaran sastra.
“Sebaik apapun tujuan Anda, kalau kemampuan tidak sesuai dengan tujuan itu, kemudian tempatnya tidak sesuai, dan tidak tepat pada waktunya, itu dianggap meninggalkan sastra dan akan berakibat tidak baik,” ujarnya, ketika diwawancara tak lama ini.
Baca Juga: 12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Ya
Baca Juga: 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup