12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Ya

Semoga semeton tidak lupa ya

Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki pepatah untuk mengungkapkan sesuatu dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak terkecuali di Bali. Salah satu jenis ungkapan yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari orang Bali adalah sesonggan atau pepatah. Sesonggan merupakan pepatah yang dipakai untuk menggambarkan kelakuan, sifat, kualitas diri, ataupun situasi yang sedang dihadapi oleh seseorang.

Berikut 12 pepatah Bahasa Bali yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari orang Bali:

Baca Juga: 6 Doa Memulai Aktivitas Menurut Agama Hindu Bali

1. Taluh apit batu (Telur diapit oleh batu)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaIDN Times/Irma Yudistirani

Pepatah taluh apit batu menggambarkan seseorang yang sedang dalam posisi mengalami kesulitan. Jika digambarkan, telur yang diapit oleh batu, akan mudah retak atau pecah jika bergerak sedikit saja. Sama seperti orang yang sedang mengalami kesulitan. Melangkah sedikit saja bisa menemui bahaya. Pepatah ini serupa dengan bagai buah simalakama, maju kena, mundur pun kena.

Baca Juga: 7 Doa Agama Hindu Agar Mendapat Kedamaian Hidup

2. Ngentungang uyah ke pasih (Melempar garam ke laut)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaIDN Times/Irma Yudistirani

Pepatah ngentungang uyah ke pasih bisa untuk menggambarkan seseorang yang memberikan barang atau harta benda kepada orang yang sudah kaya. Dapat diartikan, pemberiannya itu jadi tidak tepat sasaran. Dalam arti lainnya, pepatah melempar garam ke laut juga berarti seseorang melakukan sesuatu yang sia-sia.

3. Ngajahin bebek ngelangi (Mengajari bebek berenang)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaPexels.com/Pixabay

Pepatah ngajahin bebek ngelangi, maksudnya adalah untuk menggambarkan seseorang yang mencoba mengajari orang yang lebih pintar dan cerdas. Terkadang seseorang merasa tahu segalanya. Namun tidak disadari, bahwa ada yang lebih tahu dari dirinya.

Baca Juga: Fenomena Pernikahan Beda Kasta di Bali & Perawan Tua, Diskriminasikah?

4. Ngerebutin balung tan paisi (Memperebutkan tulang tanpa isi)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaPixabay.com/Shutterbug75

Pepatah ngerebutin balung tanpa isi sering dialamatkan kepada mereka yang tengah bertengkar memperebutkan sesuatu, yang tidak berguna atau tidak ada isinya. Kondisi seperti ini cenderung mengarah pada perdebatan yang tidak substantif bahkan menimbulkan perpecahan.

5. Kuluk ngongkong tuara ngutgut (Anjing menggonggong tidak mengigit)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaPixabay/Free-Photos

Kuluk ngongkong tuara ngutgut adalah pepatah yang menggambarkan seseorang yang hanya bisa ngomong saja, tetapi tidak ada tindakan atau hasil karyanya. Ucapan dan tindakan harus sama-sama dilakukan ya, guys.

Baca Juga: Menguak Agama Sikh di Indonesia, Sering Dikira Gabungan Islam-Hindu

6. Liep-liep lipi gadang (Diam-diam/menyamar seperti ular hijau)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Yacanva.com

Liep-liep lipi gadang adalah pepatah untuk menggambarkan seseorang yang terlihat baik, namun sejatinya memiliki niat buruk atau jahat. Karena itu, kita harus memahami karakter dan tetap berhati-hati dengan orang yang kita ajak berinteraksi ya.

7. Awak buta mapi kedat (Diri buta pura-pura bisa melihat)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Yaunsplash.com/novia wu

Pepatah awak buta mapi kedat dimaksudkan untuk menggambarkan seseorang yang bodoh namun pura-pura berlagak atau mengaku pintar. Meski kita tahu banyak soal ilmu pengetahuan, tetaplah bersahaja dan rendah hati. Berlagak pintar itu tidak baik, guys.

8. Gede ombak gede angin (Besar ombak, kencang juga anginnya)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaIlustrasi pantai. IDN Times/Sunariyah

Gede ombak gede angin adalah pepatah yang menggambarkan seseorang sedang menapaki karier atau kehidupan. Semakin banyak penghasilannya, semakin tinggi kedudukannya. Atau semakin sukses seseorang, cobaan dan pengeluarannya juga makin besar.

9. Makecuh arep menek (Meludah ke atas)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Yapexels.com/Pixabay

Makecuh marep menek merupakan orang yang termakan omongannya sendiri. Kadang kala seseorang menjelekkan orang lain, namun tidak sadar dirinya juga memiliki kekurangan yang sama.

10. Puntul-puntulan besine, yen sangih dadi mangan (Setumpul-tumpulnya besi, kalau diasah jadi tajam)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Yaareaironandsteel.com

Pepatah ini menggambarkan seseorang yang mau terus belajar dan memperbaiki diri. Seseorang yang awalnya bodoh, kalau mau rajin belajar, pasti akan menjadi pintar dan cerdas. Kalau sudah ilmunya luas, tetap rendah hati ya.

11. Ngelidin sema nepukin setra (Menghindari kuburan malah ketemu kuburan)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Pepatah ini menggambarkan seseorang yang mencoba menghindari bahaya, namun ujung-ujungnya menemui bahaya yang lainnya. Kondisi seperti ini tidak bisa ditebak. Jadi, hadapi saja bahaya yang ada di depan mata.

12. Ngutang kandik nuduk jaum (Membuang kapak mengambil jarum)

12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan YaPexels.com/Markus Spiske

Pepatah ini menggambarkan seseorang yang rela kehilangan atau membuang benda yang berharga (Lebih bagus), tapi justru yang didapat benda yang lebih jelek. Selain benda, dapat juga diartikan membuat sesuatu yang berharga lainnya, namun yang didapatkan malah tidak lebih baik.

Itulah kumpulan pepatah Bahasa Bali tentang kehidupan. Semoga menginspirasi kamu.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya