10 Pekerjaan dalam Bahasa Bali, Ada yang Jarang Dipakai

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Setiap orang pasti ingin memiliki pekerjaan. Sebab bisa memberikan pemasukan bulanan secara rutin. Misalnya guru, dokter, seniman, dan masih banyak yang lainnya. Dalam pelajaran Bahasa Bali terutama untuk Sekolah Dasar (SD), siswa mendapatkan kosakata mengenai pekerjaan inj.
Pekerjaan dalam Bahasa Bali sering disebut geginan atau swagina. Berikut cara menyebut 10 pekerjaan dalam Bahasa Bali.
1. Orang yang sering atau suka berjudi disebut dengan bebotoh. Bebotoh biasanya disematkan kepada orang yang suka berjudi sabung ayam

2. Jika sering menjadi pembicara atau narasumber, maka kamu disebut sebagai narawakya

3. Pengenter acara adalah orang yang membawakan susunan acara dalam suatu kegiatan, atau sering disebut dengan pembawa acara atau MC (Master of Ceremony)

4. Orang yang sering membantu kegiatan atau jadi pesuruh disebut pengayah dalam Bahasa Bali

5. Serati adalah orang yang bergelut dengan pembuatan sarana upakara atau sering juga disebut sebagai tukang banten

6. Dalam upacara potong gigi atau mepandes biasanya mengenali nama sangging. Sangging adalah orang bertugas untuk melakukan prosesi potong gigi tersebut

7. Pekatik adalah orang yang bertugas untuk memelihara kuda

8. Penabuh adalah orang yang pintar memainkan gamelan

9. Orang yang mengembalakan atau memelihara sapi disebut dengan pengangon

10. Kalau community writer ada gak ya Bahasa Balinya? Ada dong. Namanya pengawi atau penulis

Nah, itulah cara menyebut pekerjaan dalam Bahasa Bali. Jangan lupa untuk selalu diingat ya, biar cepat hafal. Belajar Bahasa Bali berguna untuk melestarikan bahasa daerah agar tetap dikenal sepanjang masa.