Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 30 Mei 2025

ilustrasi kacang tanah (pexels.com/gundula)

Ramalan hari baik menurut Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital pada Jumat, 30 Mei 2025 adalah asuajeg turun. Hari ini baik untuk membuat penakut, menanam padi, kacang-kacangan, dan sirih.

Hari asuajeg turun juga baik untuk berburu, membuat alat bunyi-bunyian, kentongan, gamelan, genta, dan lainnya. Bagaimana ramalan hari baik lainnya? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Baik untuk memuja leluhur

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Geni rawana adalah hari baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Namun, tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas atau mengupacarai rumah baru, dan bercocok tanam. Kajeng lulunan adalah hari yang tidak baik untuk membuat sok dan sejenisnya. 

Kala buingrau merupakan hari yang baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra atau leluhur. Namun, tidak baik untuk membangun dan mengatapi rumah. Kala jangkut artinya baik untuk membuat pencar, jaring, dan senjata. 

2. Baik membuka lahan pertanian baru

Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)

Kala sor adalah hari yang tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, dan membuat terowongan. Kala temah merupakan hari yang tidak baik untuk dewasa ayu. 

Panca prawani artinya tidak baik dipakai dewasa ayu. Pepedan adalah hari yang baik untuk membuka lahan pertanian baru, tapi tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. 

3. Tidak baik membuat tali ternak

Ilustrasi ternak sapi untuk korban.(IDN Times/Daruwaskita)

Taliwangke adalah hari baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi atau benda-benda mati. Namun, tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun dan membuat tali ternak. Rangda tiga artinya tidak baik melakukan upacara pawiwahan.

Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan lainnya). Pararasan: Laku Surya, Pancasuda: Tunggak Semi, Ekajalaresi: Werdi Putra, Pratiti: Nama rupa.

Share
Topics
Editorial Team
Ni Komang Yuko Utami
Irma Yudistirani
Ni Komang Yuko Utami
EditorNi Komang Yuko Utami
Follow Us