Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Bahasa Bali Unik, Kadang Bikin Bingung Orang yang Mendengarkan

upacara adat di Bali (pixabay.com/arnolduspt)
upacara adat di Bali (pixabay.com/arnolduspt)

Bahasa Bali menjadi bahasa ibu di Pulau Dewata. Seperti bahasa daerah lainnya, Bahasa Bali sangat kaya kosakata dengan makna yang berbeda-beda setiap daerahnya.

Terkadang hal ini bikin bingung orang yang mendengarkan atau sedang belajar Bahasa Bali. Makanya kamu wajib mengetahui beberapa Bahasa Bali unik berikut ini!

1. Negak

ilustrasi pesawat Singapore Airliines (pixabay.com/anncapictures)
ilustrasi pesawat Singapore Airliines (pixabay.com/anncapictures)

Secara umum negak memiliki arti duduk. Namun, kata ini juga berkaitan dengan transportasi. Contoh kalimat Komang ke Jakarta negak kapal terbang. Artinya adalah Komang ke Jakarta menggunakan kapal terbang. Jika baru belajar Bahasa Bali, tentu agak membingungkan mendengar orang berbicara seperti kalimat tersebut.

2. Liunin bedik

Kuliner tradisional di Renon. (dok. pribadi/Ari Budiadyana)
Kuliner tradisional di Renon. (dok. pribadi/Ari Budiadyana)

Liunin bedik atau liunin dik kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti banyakin sedikit. Kata ini biasanya digunakan saat memasak, makan, atau membeli makanan. Contoh kalimatnya bu, liunin bedik tabiane pang nyak merasa lalah. Arti kalimat tersebut adalah bu, tambahin cabainya supaya berasa pedas.

Jika menerjemahkan sesuai arti katanya, pasti bikin bingung orang yang mendengarnya. Liunin bedik bukan berarti banyakin sedikit, melainkan tambahkan atau dilebihkan.

3. Nyem

Ilustrasi orang gila. (Pixabay.com/RyanMcGuire)
Ilustrasi orang gila. (Pixabay.com/RyanMcGuire)

Nyem memiliki arti dingin. Namun, kata ini bisa memiliki beragam makna, tergantung dari penggunaannya. Jika digunakan dalam kalimat yang berhubungan dengan rasa makanan, nyem memilki arti hambar atau tidak berasa. Contoh kalimatnya adalah Pekak Joni ngae lawar nyem asane kuangan uyah. Artinya adalah Kakek Joni membuat lawar terasa hambar, kurang garam.

Sedangkan jika digunakan untuk kondisi kejiwaan seseorang, nyem memiliki arti seseorang dengan gangguan jiwa, gila (buduh dalam Bahasa Bali), atau sedeng. Komang anakne mule nyem, dibi melalung di lapangan mebalih bola. Artinya adalah Komang orangnya memang gila, kemarin telanjang di lapangan menonton sepak bola.

4. Kenyang

Ilustrasi ereksi. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)
Ilustrasi ereksi. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)

Kenyang dalam Bahasa Bali memiliki arti ereksi pada penis. Walaupun artinya sudah jelas, namun saat digunakan dalam percakapan kadang kala membingungkan. Sebab dalam Bahasa Indonesia, kenyang berarti perut sudah penuh setelah makan.

Biasanya warga di Bali sering bercanda di tengah obrolan dengan menyelipkan pertanyaan: ini kenyang dalam Bahasa Bali atau Bahasa Indonesia?

5. Sepeda

Ilustrasi motor sport. (Unsplash.com/karthegan Padmanaban)
Ilustrasi motor sport. (Unsplash.com/karthegan Padmanaban)

Sepeda dalam Bahasa Bali memiliki arti sepeda (sepeda gayung). Namun, bagi masyarakat di Kabupaten Jembrana, sepeda ada dua arti. Yaitu sepeda gayung atau sepeda motor. Jadi kamu harus paham konteks kalimatnya kalau lagi ada di Kabupaten Jembrana.

Contoh kalimat adalah Dek, jemak sepedane anggon meli buah di peken. Artinya adalah Dek, ambil sepeda motornya untuk beli buah di pasar.

Mirip dengan sepeda, kata onda juga sering bikin bingung. Kedengarannya seperti nama merek sepeda motor, tapi makna sebenarnya adalah sepeda motor. Jangan bingung saat ada orang bicara raga negak onda mulih kampung. Kalimat tersebut memiliki arti saya menggunakan sepeda motor pulang ke kampung. Walaupun merek sepeda motornya bukan Honda, tetap disebut onda.

6. Ajer Gianyar

Patung I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Patung I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Ajer Gianyar dikenal sebagai basa-basi ala Gianyar. Biasanya menawarkan sesuatu kepada orang lain, namun itu hanya basa-basi saja. Misalnya, saat bertamu, tuan rumah sering menawarkan sesuatu dengan kalimat seperti ini: Mang, ngajeng malu (Mang, makan dulu). Tawaran ini sebenarnya basa-basi tuan rumah saja yang berusaha bersikap sopan kepada tamunya, walaupun memang tidak menyiapkan makan untuk tamunya tersebut.

7. Jawa

Daerah di Jawa Barat. (Unsplash.com/Alvian Hasby)
Daerah di Jawa Barat. (Unsplash.com/Alvian Hasby)

Sebagian besar orang Bali, kosakata Jawa dipakai untuk menyebutkan nama daerah di luar Bali, bukan hanya Pulau Jawa saja. Misalnya saja sebutan nak Jawa, ini bukan berarti orang Jawa, melainkan orang yang berasal dari daerah luar Bali. Baik itu orang Sumatra, Kalimantan, hingga NTT, tetap disebut nak Jawa. Begitu juga ketika akan bepergian ke luar daerah, tetap bicaranya lakar luas ke Jawa (mau pergi ke luar Bali).

Bahasa Bali emang unik, dan kadang bikin bingung. Tapi tetap harus tahu konteks penggunaannya. Sehingga kamu akan mengetahui maknanya secara jelas, serta bisa menggunakannya dengan tepat dan benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us