TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Copywriting yang Baik dan Benar ala Anastasia Desire

Tugas copy writer yang baik memang beralur

Ilustrasi mengedit PDF (unsplash.com/Daniel Thomas)

Copywriting adalah kegiatan menulis yang memiliki tujuan komersial. Bedanya dengan content writing, copywriting lebih detail dan sangat berpengaruh pada marketing sebuah produk atau jasa.

Buat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang penulisan ini, pas banget Copy Editor IDN Media, Anastasia Desire, pernah membicarakan tentang copywriting dalam Indonesia Writers Festival, yang berlangsung pada 26 Oktober 2021 lalu, bertajuk "Copywriting 101: How to Write a Good Copy". Agenda ini sudah lama sih, namun relate digunakan sampai sekarang kok. Seperti apa ya? Here we go!

Baca Juga: 8 Cara Praktis Membuat Tulisan yang SEO Friendly

Baca Juga: 5 Hal Sedih Bisa Jadi Ide Tulisan Artikel, Catat Dulu!

1. Mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang dijual

ilustrasi mengetik (pexels.com/pixabay)

Tahap pertama bagi seorang copy writer untuk menulis copy dengan baik adalah mengetahui apa yang dijual. Jika penulis sendiri masih bingung dengan apa yang dijual, pasti pembaca atau calon pembeli akan sangsi terhadap barang atau jasa yang sedang ditawarkan.

Untuk itu pada tahap ini, penting bagi seorang copy writer mengetahui keunggulan produk, melakukan banyak riset, dan mencari tahu apa saja manfaatnya.

2. Sesuaikan dengan audiens

ilustrasi seorang anak kecil sedang memegang es krim (unsplash.com/Patrick Fore)

Sasaran dari barang atau jasa pasti tidak akan sama. Akan ada perbedaan ketika produk ditawarkan ke kalangan yang satu dan kalangan lainnya. Sebagai contoh, cara menjual es krim dengan segmen anak-anak dan orang dewasa akan berbeda.

Anak-anak hanya perlu mengetahui bahwa es krim itu manis dan enak untuk dikonsumsi. Sedangkan orang dewasa ingin tahu lebih banyak seperti apa saja kandungan yang ada di dalam es krim, atau berapa lama masa penyimpanan es krim tersebut.

3. Perhatikan tone of voice

ilustrasi seseorang sedang membeli sesuatu (unsplash.com/Blake Wisz)

Tone of voice memiliki keterkaitan dengan penyesuaian audiens. Pada tahap ini, seorang copy writer harus tahu tentang bagaimana memaparkan produk yang ditawarkan. Misalkan kepada anak-anak, copy writer hendaknya bisa menjelaskan dengan gaya bahasa yang cheerful dan fun.

Sedangkan ketika menawarkan produk kepada orang dewasa, copy writer akan menjelaskan produk sesuai bahasa yang educate atau topik yang relevan dengan kehidupan audiens.

4. Bermain emosi agar pembaca bisa merasa terhanyut terhadap tulisan

ilustrasi dua orang wanita sedang berdiskusi (unsplash.com/Amy Hirschi)

Pada tahap ini, copy writer melakukan story telling lewat tulisan. Contohnya, saat ingin beriklan lewat artikel, maka bagian pembuka dapat berupa basa-basi. Lalu ketika masuk ke pembahasan inti, barulah diberi gambaran detail terkait produk yang ditawarkan.

Pada tahap ini, penulis copy juga harus tahu apa saja problem yang dihadapi oleh pembaca, dan apa yang pembaca butuhkan untuk mengatasi problem itu.

Verified Writer

Nunung Munawaroh

Anyeong!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya