Mengenal Ilmu Leak, Paling Ditakuti di Bali Tapi Diminati Orang Eropa
Semua ilmu pengetahuan itu bersifat netral
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini leak di Bali didefinisikan sebagai sosok mengerikan, ataupun ilmu mistik yang bersifat merusak dan menyakiti. Padahal penilaian tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena masih banyak hal positif dari ilmu pengleakan ini. Pada dasarnya, ilmu apapun di dunia bersifat netral, tergantung manusia yang menggunakannya.
Supaya tidak terlanjur dinilai salah kaprah, Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar meluruskan pemahaman tentang ilmu leak, yang sejatinya merupakan warisan budaya Bali. Sekadar diketahui, tahun 2019 lalu perguruan tinggi berencana membuka program studi (Prodi) Ilmu Pengleakan. Pihaknya bahkan sudah melakukan berbagai persiapan awal di antaranya melakukan Focus Group Discussion (FGD), seminar, dan berencana mengundang para ahli untuk mendiskusikannya lebih dalam.
Berikut ini fakta-fakta tentang ilmu leak.
Baca Juga: Jenis-jenis Kasta Jin, Ada yang dari Golongan Bangsawan
1. Seluruh ilmu pengetahuan di dunia bersifat netral, apapun itu jenisnya. Tergantung bagaimana manusia memanfaatkannya. Ilmu Leak sendiri adalah ilmu menempatkan aksara suci dalam tubuh
Menurut Dosen UNHI Denpasar sekaligus praktisi lontar Bali, Prof Dr I Wayan Suka Yasa MS, sejatinya ilmu pengetahuan apapun yang ada di dunia bersifat netral. Justru yang menjadikan terlihat baik atau buruk, positif atau negatif adalah manusianya sendiri. Serupa dengan pisau. Jika digunakan untuk memotong makanan, maka kita bisa makan. Sedangkan jika pisau digunakan untuk membunuh manusia, tentu akan negatif pula pandangan yang akan terbentuk.
Begitu juga Ilmu Leak. Rwa Bhineda atau dua hal yang berbeda dan bertentangan tapi tidak bisa dipisahkan, akan selalu ada di dunia. Karena itu, pemanfaatan ilmu pengetahuan yang sudah dikuasai tergantung pada manusia itu sendirig.
Ngeleak merupakan ajaran Tantra Yoga yang sudah berkembang sejak zaman kerajaan Kediri, kemudian dinarasikan dalam bentuk cerita Calonarang. Sampai sekarang ilmu leak masih berkembang di Bali.
Baca Juga: Konon, 7 Cara Seperti Ini Dapat Melihat Hantu dalam Hitungan Jam
Baca Juga: Kunjungi Taman Festival Bali Tengah Malam, Disambut Penampakan Leak