5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga Navicula

Perannya cukup vital dalam suatu pentas

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Konser yang menarik ternyata tak hanya datang dari penampilan bandnya, tetapi juga campur tangan para kru di belakang panggung atau sering disebut dengan kru backstage. Mereka bertugas agar semua peralatan band atau musisi yang tampil berjalan dan berfungsi dengan baik.

Tim ini mempersiapkan peralatan dari sebelum dan pada saat pentas, lalu mengemas kembali peralatannya setelah selesai. Pekerjaan dan tanggung jawab dari kru backstage ini sungguh berat, walaupun jarang sekali ada yang mengenali mereka.

Untuk itu, tidak ada salahnya kenalan dengan beberapa kru backstage band-band terkenal dari Bali. Ini dia para kru backstage band bali dari SID hingga Navicula.

Baca Juga: 6 Band Berbahasa Bali yang Populer di Pulau Dewata

1. Bagleg, kru backstage DDH

5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga NaviculaBayu Agung atau Bagleg. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Pemilik nama lengkap Bayu Agung ini adalah kru backstage band Dialog Dini Hari (DDH). Bagleg, begitu ia disapa, pada awalnya menjadi kru backstage DDH hanya untuk mengisi waktu luang, menyalurkan hobi, dan belajar tentang sound system.

Namun lambat laun kegiatan itu menjadi pekerjaan utamanya, karena dapat memberikan penghasilan untuk diri dan keluarganya. Ia sangat menikmati pekerjaan ini, juga karena sering berkeliling ke kota-kota besar Indonesia. Kru drum dari Deni Surya ini sudah bergabung sekitar 11 tahun sejak tahun 2011. 

"Bekerja sebagai kru backstage DDH itu bisa jalan-jalan sambil bekerja. Melihat suasana baru dan tentunya bertemu orang-orang baru saat tur keliling kota," ujar Bagleg saat ditemui di Studio Music Rock The Beat, Maret 2021 silam.

2. Tobi, kru backstage Navicula dan DDH

5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga NaviculaToblo atau Tobi. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Toblo atau yang sering disapa Tobi, merupakan kru backstage beberapa band seperti Indra Lesmana Band, Soul Food, Navicula, dan DDH. Bersama Navicula dan DDH, ia menjadi pemain bass.

Tobi sejak tahun 2015 sudah terjun ke dunia musik sebagai kru backstage DDH, dan sampai sekarang menjadi pekerjaan utamanya. Sebelum pandemik, sebulan ia bisa 12 kali ikut bersama DDH. Belum lagi bersama Navicula atau band lainnya.

3. Gus Bim, kru backstage dan manajer Lolot Band

5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga NaviculaGus Bim. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Siapa yang gak kenal Superman Is Dead (SID), band dengan massa atau penggemar terbesar di Indonesia.Kru backstage yang sudah cukup lama bersama band punk rock ini adalah Gus Bim.

Gus Bim sebagai road manager atau koordinator kru backstage di SID. Ia juga sebagai additional player SID untuk mengisi suara keyboard atau piano. Gus Bim juga seorang manajer dari Lolot Band.

Baca Juga: 10 Lagu Bali Terbaru yang Rilis Januari 2022

4. Cobra, kru backstage SOB dan Nosstress

5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga NaviculaCobra/Aji. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Aji atau Cobra adalah kru backstage dari beberapa band seperti Scared of Bums (SOB) dan Nosstress.

Ia mulai terjun sebagai kru pada tahun 2006. Saat itu hanya iseng-iseng dan diajak bantu-bantu oleh Nova (Drummer SOB) saat manggung. Ia Bahkan sama sekali tidak mengerti teknik-teknik dalam sound system. Namun karena seringnya disuruh bantu-bantu setiap SOB manggung, akhirnya secara perlahan ia mulai memahami teknik-teknik tersebut.

Baca Juga: Belajar Bahasa Bali Khas Nusa Penida di Lagu Bes Ngirit

5. Kresna Peker

5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga NaviculaKresna Peker. (Instagram.com/adayinmylifetime_)

Selain berhubungan dengan sound system, dokumentasi band di atas panggung juga tak kalah penting. Setiap band pasti memiliki kru dokumentasi foto atau video.

Kresna Peker, contohnya. Ia adalah kru fotografi dari band Painful By Kisses (PBK), band post hardcore dari Bali. Kresna Peker bertugas untuk mengambil foto-foto pemain PBK, suasana keriuhan panggung, foto-foto kru, dan momen-momen berharga lainnya.

Ia adalah kru paling bungsu di Painstorsion, sebutan untuk kru backstage dari PBK. Kresna Peker mulai bergabung sekitar tahun 2012 akhir, berawal dari hobinya motret band-band saat manggung. Kemudian Vokalis PBK, Febri, mengajaknya untuk bergabung di Painstorsion sebagai fotografer sampai sekarang.

Pandemik otomatis membuat konser musik ke luar kota hampir tidak pernah lagi.

"Kangen situasi saat konser ke luar kota. Bangun pagi, hampir ditinggal pesawat, dan suasana di atas panggung yang menaikkan adrenalin ketika penonton ikut berinteraksi bersama band," ujar Bagleg.

Tentunya, setiap kru backstage pasti memiliki pemikiran yang sama dengan Bagleg. Semoga pandemik segera berlalu, dan konser-konser yang mendatangkan massa diizinkan untuk diadakan kembali.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya