TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Dokter Tahu Pasien Hamil tapi Mengeluhkan Penyakit Lain

Keluhannya sakit paru-paru, tapi ternyata hamil

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Pixabay)

Tabanan, IDN Times - Beberapa waktu lalu ada orangtua di Kabupaten Buleleng yang memeriksakan anak perempuannya berinisial ID (14), ke bidan karena keluhan sakit paru-paru, pada Minggu (25/12/2022). Namun orangtuanya kaget begitu menerima kenyataan, bahwa sang anak dinyatakan hamil. Ia adalah korban pemerkosaan pamannya sendiri berinisial A (57).

Kasus ini menuai banyak pertanyaan, bagaimana bisa bidan yang memeriksa itu mengetahui si pasien hamil, padahal keluhannya sakit paru-paru?

Berikut penjelasan Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Tabanan, dr Ketut Suhendro SpOG MKes AIFO.

Baca Juga: Penyebab Muncul Benjolan di Bawah Vagina, Harus Waspada

Baca Juga: Rencana Periksa Paru-paru, Orangtua di Buleleng Syok Anaknya Hamil

1. Pasien ditanyai soal gejala yang dialaminya

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Suhendro menjelaskan, bidan, dokter maupun tenaga kesehatan lainnya tentu saja akan selalu menjalani pemeriksaan awal berupa tanya jawab gejala kepada pasien. Selain pemeriksaan itu, kondisi fisik pasiennya juga diperiksa. Apabila memang mengarah kecurigaan pasien hamil, barulah disarankan untuk memeriksa USG atau rontgen.

"Jadi tidak serta merta langsung di rontgen atau USG. Tetapi ada pemeriksaan awal dulu berupa tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien," ujar Suhendro, Senin (13/2/2023).

2. Gejala-gejala pasien yang mengarah ke kondisi hamil

ilustrasi nyeri perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Suhendro memaparkan beberapa gejala yang dicurigai dalam kondisi hamil yaitu:

  • Pasien telat haid
  • Mengalami mual muntah
  • Payudara bengkak atau nyeri
  • Gejala sakit maag
  • Sering lelah
  • Banyak keringat
  • Perut terasa membesar
  • Sering kencing
  • Perubahan pada kulit dan wajah.

Apabila pasien menjawab gejala-gejala seperti di atas, pihaknya akan menanyakan pertanyaan lanjutan seperti pernah berhubungan seksual, hingga pernah memakai alat kontrasepsi atau tidak. Setelah itu akan melakukan perabaan perut untuk pemeriksaan gerakan janin.

"Pasien kemudian disarankan untuk test pack, USG, dan rontgen. Dari pemeriksaan inilah dipastikan hamil atau tidaknya," jelas Suhendro.

Berita Terkini Lainnya