5 Alasan Orangtua Mengalami Empty Nest Syndrome, Kesepian
Orangtua merasa hampa dan sepi ditinggal anaknya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hidup, perubahan akan selalu terjadi seiring waktu berlalu. Anak-anak akan menjadi semakin besar dan memiliki banyak urusan, sedangkan orangtua akan semakin menua. Pada kondisi seperti ini akan rentan terjadi fenomena yang disebut empty nest syndrome atau fenomena sarang kosong.
Empty nest syndrome merupakan fenomena atau keadaan di mana orangtua mengalami penurunan kepuasan dalam hidup ketika ditinggal oleh anak-anaknya untuk mengejar karier, pendidikan, maupun membangun keluarga baru. Mereka akan merasa hampa, kosong, dan kesepian, sehingga terkesan tidak lagi mampu menikmati kehidupan. Simak beberapa hal yang membuat orangtua mengalami empty nest syndrome, dilansir dari Jurnal Psikologi Udayana (2019) karya Ni Km. Peby Darmayanthi dan Made Diah Lestari berjudul Proses Penyesuaian Diri pada Perempuan Usia Dewasa Madya yang berada pada Fase Sarang Kosong, beserta buku karya John W. Santrock (2011) berjudul Life Span Development atau Perkembangan Masa Hidup.
Baca Juga: Penyebab Anak Sulit Terbuka dengan Orangtua, Yuk Kenali!
Baca Juga: 5 Pelajaran dari Broken Home, Tidak Selalu Negatif Lho!
1. Perasaan khawatir yang berlebihan akan keadaan anak
Keberadaan anak di rumah tentu membuat orangtua terbiasa melihatnya secara fisik dan emosional. Ketika anak semakin dewasa dan mulai meninggalkan rumah, ada perasaan takut serta khawatir akan kehilangannya.
Orangtua khawatir dengan apa yang akan terjadi pada anak di masa mendatang ketika berada jauh darinya, sehingga tidak mampu menikmati hidup dengan baik.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.