Dinkes Tabanan: 15 Remaja Terkena Hipertensi
Begini cara deteksi dini dan pencegahan hipertensi pada anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Dinas Kesehatan Tabanan setiap tahunnya rutin menggelar skrining kesehatan di sekolah, mulai tingkat SD hingga SMA. Pada skrining tahun 2024, Dinkes Tabanan menemukan, 15 remaja yang masih duduk di bangku SMP mengalami hipertensi.
Sebenarnya apa penyebab hipertensi pada remaja dan bagaimana mendeteksi dan mengatasinya? Berikut pemaparan dokter RSUD Tabanan, Putu Verita Wulandari.
1. Hipertensi esensial pada remaja
Verita memaparkan hipertensi pada remaja yang tidak dipicu oleh faktor luar atau murni biasanya disebut hipertensi esensial. Namun angka kejadiannya rendah, sekitar 1-3 persen saja.
"Hipertensi esensial pada remaja ini tidak serta-merta muncul, namun sebenarnya sudah ada sejak mereka masih usia anak-anak dan terbawa hingga dewasa. Hanya jarang terdeteksi saja," papar Verita.
Adapun hipertensi pada remaja adalah terjadinya kenaikan tekanan darah dengan batas atas melebihi 140 dan batas bawah di atas 90. Ada sedikit perbedaan dalam mengukur tensi pada orang dewasa dan remaja.
Untuk usia anak hingga remaja, tekanan darah biasanya akan ada indikator tinggi badan. "Lewat pembagian ukuran tekanan darah dan tinggi badan ini nanti akan diambil rata-ratanya masuk kategori hipertensi ringan, sedang dan berat," jelas Verita.
Selain hipertensi ensensial, penyebab hipertensi pada remaja juga bisa dikarenakan faktor luar, seperti obesitas, mengalami kelainan ginjal hingga kelainan pada jantung. Ada yang juga karena gaya hidup tidak sehat mulai dari pola makan yang banyak mengkonsumsi garam, jarang beraktifitas hingga merokok dan mengkonsumsi alkohol.