Narsis Dianggap Sebagai Gangguan Kepribadian, Kenali Ciri-cirinya!
Mawas diri ya semeton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Narsis dalam dunia kedokteran termasuk dalam salah satu gangguan kepribadian atau mental. Kata narsis di kalangan masyarakat biasanya identik dengan gemar berswafoto atau selfie yang kemudian diunggah ke media sosial (medsos), terlebih seiring dengan berkembangnya teknologi digital. Namun rupanya istilah ini tidak diartikan sesederhana itu lho.
Dilansir dari laman Alodokter, narsis didefinisikan sebagai kondisi ketika seseorang secara berlebihan lebih mementingkan dirinya sendiri. Orang tersebut merasa lebih hebat dari orang lain dan memiliki self esteem yang berlebihan. Mereka cenderung kurang berempati terhadap orang lain. Saat orang–orang narsis mendapatkan kritikan dari orang lain, maka akan bersikap sensitif atau perasaannya mudah terluka.
Baca Juga: Mengenal PTSD, Gangguan Mental akibat Peristiwa Traumatis Masa Lalu
1. Mengenal ciri-ciri penderita narsistik
Penderita narsistik rentan terlibat dalam perilaku impulsive. Secara umum ciri-ciri narsistik dari sudut pandang ilmu medis adalah sebagai berikut:
- Merasa paling hebat, unik, spesial, dan berharap orang-orang menganggapnya demikian
- Sering memonopoli percakapan
- Mengutamakan kepentingan dirinya di atas segala-galanya
- Mengumbar prestasi dan bakatnya secara berlebihan
- Selalu ingin dipuja atau diperhatikan sehingga jika hal ini tidak didapatkan, mereka akan tersinggung, marah atau terluka perasaannya
- Memiliki anggapan bahwa banyak orang yang iri padanya
- Mudah iri
- Selalu mengharapkan perlakuan istimewa
- Tidak mampu atau enggan memikirkan perasaan orang lain
- Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
- Berperilaku arogan atau sombong
- Sering berkhayal tentang hal-hal yang diimpikannya atau berfantasi tentang kehidupan yang sempurna namun tidak realistis
- Suka mengambil keuntungan dari orang lain demi mencapai impiannya
- Sulit menerima kritikan