Tabanan Dibanjiri Daging Ayam dari Jawa
Harga jual dari peternak lokal jadi anjlok!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Turunnya harga jual ayam di bawah harga Break Even Point (BEP) tidak terjadi satu-dua kali di Bali. Bahkan dalam satu setengah bulan terakhir, harga jual ayam di Bali mengalami penurunan di bawah BEP.
Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Bali lantas menghadap ke Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, untuk menyampaikan keluhan tersebut sekaligus meminta jalan keluarnya, Senin (21/3/2022) kemarin. Berikut ini keluhannya.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah di Tabanan Rp17 Ribu per Kilogram
Baca Juga: 77 Objek di Tabanan Berpotensi Mendatangkan Pendapatan
1. Indikasi masuknya daging ayam dari Jawa sehingga terjadi oversupply
Ketua Pinsar Bali, I Ketut Yahya Kurniadi, mengatakan harga ayam di tingkat peternak anjlok terjadi karena adanya indikasi serbuan daging ayam dari Jawa yang membuat pasokannya melebihi suplai.
Anjloknya harga tersebut sudah berlangsung lebih dari satu setengah bulan terakhir. Peternak ayam, khususnya yang mandiri atau kerakyatan di Bali, mengalami kerugian karena harga jualnya di bawah BEP, yaitu Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Sementara harga BEP berada di kisaran Rp21.500 sampai Rp22 ribu per kilogram.