TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tabanan Dibanjiri Daging Ayam dari Jawa

Harga jual dari peternak lokal jadi anjlok!

Foto hanya ilustrasi. (Unsplash.com/JK Sloan)

Tabanan, IDN Times - Turunnya harga jual ayam di bawah harga Break Even Point (BEP) tidak terjadi satu-dua kali di Bali. Bahkan dalam satu setengah bulan terakhir, harga jual ayam di Bali mengalami penurunan di bawah BEP.

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Bali lantas menghadap ke Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, untuk menyampaikan keluhan tersebut sekaligus meminta jalan keluarnya, Senin (21/3/2022) kemarin. Berikut ini keluhannya.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah di Tabanan Rp17 Ribu per Kilogram

Baca Juga: 77 Objek di Tabanan Berpotensi Mendatangkan Pendapatan

1. Indikasi masuknya daging ayam dari Jawa sehingga terjadi oversupply

Suasana pembagian ayam gratis di Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Ketua Pinsar Bali, I Ketut Yahya Kurniadi, mengatakan harga ayam di tingkat peternak anjlok terjadi karena adanya indikasi serbuan daging ayam dari Jawa yang membuat pasokannya melebihi suplai.

Anjloknya harga tersebut sudah berlangsung lebih dari satu setengah bulan terakhir. Peternak ayam, khususnya yang mandiri atau kerakyatan di Bali, mengalami kerugian karena harga jualnya di bawah BEP, yaitu Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Sementara harga BEP berada di kisaran Rp21.500 sampai Rp22 ribu per kilogram.

2. Konsumsi ayam di Bali turun selama pandemik

ilustrasi daging ayam (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Selain adanya indikasi kiriman daging ayam dari Jawa, lanjut Kurniadi, permasalahan tersebut diperparah lagi oleh adanya indikasi meningkatnya populasi di kalangan pabrikan dan peternak kemitraan di Bali. Padahal  serapan pasar lokal Bali turun 50 persen akibat pandemi COVID-19. Akibatnya peternak kecil terkena imbasnya karena tidak bisa bersaing dengan kalangan pabrikan yang menguasai bibit, pakan dan segalanya di bidang peternakan ayam. 

Kurniadi mengatakan sebelum pandemi, konsumsi daging ayam masyarakat Bali mencapai 225-250 ribu ekor per hari dan saat pandemi turun hingga 150 ribu ekor per hari. 

Berita Terkini Lainnya