TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KUR Tembus Rp520 Miliar, Tanda Dunia Usaha di Tabanan Terus Menggeliat

Banyak masyarakat Tabanan mencari modal untuk buka usaha

Ilustrasi penggunaan Brimo. (Dok. BRI)

Tabanan, IDN Times - Pemerintah Pusat tetap menggelontorkan dana kredit dengan bunga murah meskipun pandemik, yaitu melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sumber pendanaan yang berasal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini tujuannya untuk menggenjot perkembangan usaha rakyat di tengah pandemik.

Kabupaten Tabanan sendiri hingga pertengahan Juli 2021, realisasi KUR-nya sebesar Rp520.717.630.000 dengan 10.065 debitur.

Baca Juga: Pemkab Tabanan Berutang Rp125 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Rusak

1. Serapan dana KUR per bulan berfluktuasi

Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan Data Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Menurut Wilayah di Kabupaten Tabanan Tahun 2021, program KUR yang disalurkan oleh bank penyalur dari bulan Januari 2021 hingga Juli 2021 cenderung mengalami fluktuasi. Itu tercermin dari data serapan per bulan seperti di bawah ini:

  • Januari: Rp53.163.800.000 dengan 970 debitur
  • Februari: Rp74.674.600.000 dengan 1.452 debitur
  • Maret: Rp80.760.000.000 dengan 1.580 debitur
  • April: Rp68.533.600.000 dengan 1.446 debitur
  • Mei: Rp81.135.840.000 dengan 1.572 debitur
  • Juni: Rp100.329.390.000 dengan 1.944 debitur
  • Juli periode berjalan terserap Rp62.120.400.000 dengan 1.101 debitur.

Baca Juga: Bayar Tagihan Air Cukup dari Rumah Saja, Begini Caranya

2. Dana KUR paling banyak diserap oleh sektor perdagangan besar dan eceran

Ilustrasi pasar. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Berdasarkan data yang sama, dari total serapan KUR di Kabupaten Tabanan hingga Juli 2021 sebagian besar diserap oleh sektor perdagangan besar dan eceran. Yaitu sebesar Rp 224.662.230.000 dengan berjumlah 3.430 debitur.

Posisi selanjutnya terserap ke sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan total nilai Rp146.565.500.000 dengan 3.586 debitur. Berikutnya adalah sektor industri pengolahan senilai Rp75.966.900.000 dengan 1.781 debitur. Sementara untuk serapan terendah ada di sektor jasa pendidikan yang  hanya sebesar Rp495.000.000.

Berita Terkini Lainnya