Olah Kulit Ikan Nila, Napi Lapas Tabanan Produksi Oleh-oleh Pendjara
Satu bungkus dijual dengan harga Rp10.000
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDNTimes - Lapas Kelas II B Tabanan memberikan pelatihan kepada para narapida, dengan harapan nantinya bisa dijadikan sebagai bekal untuk tetap produktif di tengah masyarakat. Para nara pidana (napi) dilatih untuk menciptakan produk kuliner unggulan. Hasil produksi mereka berupa krupuk krispi kulit ikan nila yang kemudian diberi label ‘Oleh-oleh Pendjara’.
Seperti apa proses pembuatannya dan berapa bungkus krupuk yang dihasilkan per hari? Simak yuk penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Lagi Viral, Ini Cara Budidaya Lele dan Kangkung dalam Ember
Baca Juga: Mengenal Durian Kunyit, Si Manis Legit Khas Pupuan Tabanan Tapi Langka
1. Bahan baku ikan nila diperoleh dari budidaya ikan yang dikelola oleh para napi
Kalapas Kelas II B Tabanan, Budiman P Kusumah, mengatakan produk unggulan yang dibuat sesuai dengan arahan Direktorat Jendral Pemasyarakatan, yakni Lapas diminta menciptakan produk unggulan yang bisa dibuat secara kontinu.
Dari berbagai masukan yang diterima, akhirnya dari rekanan, Lapas Tabanan diberi lahan seluas 10 are untuk budidaya ikan nila dengan sistem aerator. Pada lahan tersebut dibangun 15 kolam ikan dengan ukuran 4x4 meter.
Ikan nila hasil budidaya ini kemudian di-fillet untuk disalurkan ke restoran Jepang, sementara kulitnya dijadikan krupuk krispi. "Kulitnya kita jadikan krupuk krispi dan fillet ini kita jual ke restoran Jepang,” beber Kalapas Budiman, Sabtu (16/4/2021).