Lagi Panen Raya, Tetapi Harga Kopi Tabanan Alami Penurunan
Padahal kualitas dan produksinya lagi bagus-bagusnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Kabupaten Tabanan kini memasuki panen kopi dengan periode petiknya adalah Agustus hingga Oktober. Bulan September 2020 merupakan puncaknya panen raya kopi robusta di Kecamatan Pupuan. Hasil panennya jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, dan jumlah produksi juga lebih banyak.
Namun di tengah bagusnya kualitas dan banyak produksi, harga jual kopi justru mengalami penurunan akibat pandemik COVID-19.
Baca Juga: Kisah Mantan Pasien COVID-19 di Bali, Sempat Stres dan Susah Makan
1. Harga kopi biji kualitas asalan turun ke Rp20.800 per kilogram
Petani kopi di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Nyoman Suardana, mengatakan panen raya di tengah pandemik COVID-19 membuat harga kopi biji dengan kualitas asalan di tingkat petani Kabupaten Tabanan jadi turun. Terbaru, harga kopi jenis robusta menyentuh angka Rp20.800 per kilogram.
"Awal tahun sempat Rp21 ribu per kilogram. Tetapi sekarang turun jadi Rp20.800 per kilogram," ungkap Suardana.
Ia menilai harga kopi tahun ini bisa dibilang sangat murah jika dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana tahun 2018 dan 2019, harga kopi biji asalan bertahan di kisaran Rp22 ribu-Rp23 ribu per kilogram.
Selain turunnya harga kopi, pandemik COVID-19 juga menyebabkan serapan kopi atau permintaan pasar ikut rendah. Akibatnya, stok kopi di tingkat petani yang mencapai puluhan ton tidak terserap sekarang ini.
"Karena tidak terserap kami memberi perlakukan lebih pada kopi yang belum terserap pasar ini dengan tujuan agar tetap terjaga kualitasnya, untuk kemudian bisa dijual kembali ke pasaran ketika terjadi permintaan dan harga yang menjanjikan," ujar Suardana.
Perlakuan yang dimaksud adalah penyimpanan yang baik menggunakan plastik untuk menjaga kadar kekeringan kopi. Sehingga kopi dengan kualitas asalan ini akan bertahan hingga dua tahun.