Tabanan Tetap Ekspor Puluhan Ton Sehari ke Tiongkok Meski Ada COVID-19
Padahal manggis Tabanan pernah dibiarkan berserakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Perekonomian di tengah pandemik COVID-19 ternyata tidak sepenuhnya mati. Ini dilihat dari masih berjalannya ekspor manggis ke Negara Tiongkok. Bahkan sebagian besar barangnya diambil dari petani manggis di Kabupaten Tabanan.
Namun beberapa waktu lalu, petani sempat mengeluh atas jatuhnya harga manggis hingga Rp1000 per kilogram. Sehingga mereka memutuskan tidak memetik manggisnya. Di sisi lain, ekspor manggis tetap berjalan seperti biasa.
1. Eksportir menyerap semua buah manggis yang memenuhi syarat ekspor
Pelaku eksportir buah manggis sekaligus Ketua Asosiasi Manggis Bali, Jro Putu Tesan, mengatakan ekspor manggis tidak mengalami masalah meski di tengah pandemik COVID-19. Bahkan sebelum adanya puncak panen manggis di Thailand yang menyebabkan harga manggis dari Indonesia turun, pihak eksportir bisa mengekspor sebanyak 40 ton per hari. Jumlah ekspor ini dikirim oleh tiga PT yaitu PT Bagus Segar Utama, PT Manggis Sari Abadi dan PT Raja Manggis.
"Tetapi per 26 April kemarin, Thailand sedang puncak panen hingga harga manggis kita turun. Dua PT berhenti melakukan ekspor dan hanya saya atau PT Raja Manggis yang tetap melakukan ekspor. Saat ini rata-rata terkirim 11-15 ton. Semuanya manggis dari Pupuan," ujar Jro Tesan yang juga Ketua Asosiasi Ekspor Manggis Indonesia, Minggu (3/5).
Baca Juga: Putra Bali Buat Aplikasi Bit Corona Bot untuk Bantu Pasien COVID-19
Baca Juga: Rincian Jumlah Tenaga Kerja Asal Bali di Luar Negeri, Akuratkah?