TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wisatawan Domestik ke Bali Turun Pasca Harga Tiket Mahal

Gimana nih menurut pendapat para guide? Kena dampak gak?

Unsplash.com/Ashim D'Silva

Badung, IDN Times - Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai merilis jumlah penumpang yang datang dan keluar dari Bali. Tercatat, dalam tiga bulan terakhir, kedatangan penumpang domestik mengalami penurunan sebesar 8,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Apa pemicunya?

1. Penumpang domestik turun 8,5 persen

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Data dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, selama tiga bulan pertama 2019, jumlah penumpang rute domestik tercatat sejumlah 2.327.725 penumpang. Rinciannya, 1.155.996 penumpang dari rute kedatangan, 1.109.916 penumpang yang meninggalkan Pulau Bali, serta 61.813 penumpang transfer.

Periode yang sama tahun 2018 lalu, tercatat jumlah penumpang rute domestik adalah sebanyak 2.525.249 jiwa, dengan pembagian 1.278.476 penumpang datang ke Pulau Dewata, 1.237.138 penumpang dari rute keberangkatan, serta 9.635 penumpang transfer.

Artinya, jika dibandingkan antara kedua periode, pada triwulan pertama tahun 2019 ini, terdapat penurunan penumpang rute domestik sebesar 197.524 penumpang, atau turun 8,5 persen dibanding tahun lalu.

2. Pengaruh harga tiket masih tinggi

airport.id

Turunnya jumlah penumpang domestik di Bali, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra, mengatakan masih ada kaitannya dengan tingginya harga tiket pesawat. Tingginya harga tiket membuat wisatawan melakukan penundaan liburan, atau lebih memilih lewat jalur darat meski tak banyak.

"Pasti ada hubungannya terkait harga tiket mahal, karena daya saing untuk transportasi udara ke Bali itu justru tinggi. Penumpang mungkin ada program penundaan untuk berlibur, atau lewat alternatif lain yakni melalui darat," kata Badra saat dihubungi, tak lama ini.

3. Harus evaluasi ulang. Semua pihak duduk bersama untuk mencari solusi

kiplinger.com

Badra mengungkapkan, jika ini terjadi terus menerus maka tidak akan baik bagi pariwisata. Untuk itu, kebijakan harga tiket harus dievaluasi ulang. Ia ingin agar pihak maskapai, bandara, dan pemerintah duduk bersama untuk mencarikan solusinya.

"Ini tak bagus. Dengan harga tiket mahal ini harus evaluasi ulang. Ya evaluasi harga tiket dan biaya operasional lainnya. Setidaknya masih ada peluanglah agar tidak rugi dan juga daya saing," ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya