TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiba Tanggal 13 Oktober, 2 Topik yang Dibahas Jack Ma di IMF-WB Bali

Ekonomi kreatif Indonesia harus makin mendunia

ANTARA FOTO/ ICom/AM IMF-WBG/Wisnu Widiantoro

Badung, IDN Times - Rangkaian Pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018)di Nusa Dua, Badung, akan dihadiri para Menteri Keuangan dari 189 negara dan Gubernur bank central.

Pertemuan ini juga bakal dihadiri orang-orang yang berpengaruh di bidang ekonomi digital. Termasuk pendiri raksasa teknologi asal Cina Alibaba, Jack Ma.

"Kami akan bertemu pada 13 Oktober mendatang," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Senin (8/10) di BICC, Kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali.

Baca Juga: Dibuka Jokowi, Inilah Deretan Isu Utama yang Dibahas di IMF-WB Bali

Dalam pertemuannya dengan Jack Ma nanti akan dibahas dua hal utama. Pertama, peningkatan ekspor Indonesia ke Cina dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di bidang digital.

"Kami mau meningkatkan ekspor ke pasar Tiongkok. Kemudian Jack Ma kan memiliki platform, jadi kita manfaatkan. Bagaimana kita ekspor ke sana," jelas Rudiantara.

Sementara itu pembahasan yang kedua adalah peningkatan SDM, sesuai dengan misi Indonesia yang ingin menghasilkan 20 ribu digital talent pada tahun 2019 mendatang.

1. Ada dua hal yang akan dibahas bersama Jack Ma

forbes.com

2. Pengenalan produk Indonesia ke Cina

IDN Times/Rochmanudin

Lebih lanjut, Rudiantara juga menyinggung terkait pengenalan produk Indonesia yang akan diekspor ke Cina. Caranya, dengan memanfaatkan platform Alibaba milik Jack Ma.

Rudiantara juga mengatakan bahwa di china terdapat 700 juta orang yang terhubung di jaringan digital.

"Jika Jack Ma bilang tentang produk Indonesia. Maka mereka akan sangat mempertimbangkan," katanya lagi.

Baca Juga: Lapangan Kerja & Ekonomi Digital Jadi Bahasan IMF-WB di Bali

Untuk jenis produknya yang akan dipasarkan ke Tiongkok, Rudiantara tidak menyebutkannya. Pasalnya, produk tersebut kewenangannya berada di Kementerian perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Indonesia akan fokus pada 2 hingga 3 produk terlebih dahulu. Hal tersebut agar lebih fokus dalam menjual produknya. Selain itu, produknya juga harus cepat dalam ketersediaannya," katanya.

Selain itu, pengenalannya juga akan melalui single day yang mirip dengan Hari Belanja Online di Indonesia.

Untuk diketahui, Jack Ma juga dijadwalkan berbicara dalam sesi diskusi bersama Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, pada Jumat (12/10) nanti. Pembahasannya bertema Disrupting Development: How digital platforms and innovation are changing the future of developing nations di BICC.

Berita Terkini Lainnya