Permintaan Mobil Listrik di Bali Meningkat, Konsumen: Hemat
Mereka tidak lagi khawatir harga BBM naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Tren kendaraan listrik di kalangan masyarakat Bali mulai meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya angka permintaan kendaraan listrik secara nasional.
Salah satu konsumen mobil listrik, Ni Made Diah mengaku mendapatkan manfaat setelah kesehariannya beraktivitas menggunakan kendaraan listrik, mulai tidak khawatir kenaikan harga BBM, hemat, hingga model kendaraan yang sesuai dengan seleranya.
Sementara kenaikan ini juga diamini oleh Sales Area Supervisor Wuling Motors, Noor Fazrur. Di Bali, kata dia, permintaan mobil listrik pada tahun lalu mencapai 15 unit per bulan. Pada Januari 2024 ini, tercatat 40 unit mobil listrik keluaran baru dipesan oleh masyarakat Bali.
Baca Juga: Pengakuan Pengguna Wuling Air ev: Lebih Irit dari Sepeda Motor!
1. Masyarakat mendapatkan manfaat hemat di bahan bakar dan lebih stylish
Salah satu masyarakat yang terpincut produk kendaraan mobil listrik adalah Ni Made Diah Pusparini Pendet. Warga Kota Denpasar ini mengaku memang menyukai kendaraan listrik sejak lama karena hemat, ditambah lagi ia menyukai desain mobil listrik.
Kendaraan listrik ini tidak memakai Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga konsumen tidak perlu mengeluarkan uang untuk beli bahan bakar fosil tersebut. Sementara biaya kenaikan listrik rumah tangganya untuk engisian daya mobil listrik hanya Rp200 ribu-Rp300 ribu per bulannya.
Dengan demikian, dia mengakui, biaya mobil listrik lebih hemat ketimbang mobil dengan BBM. Ia hanya dua kali mengisi daya per minggunya dan bisa digunakan keluar kota.
“Dan saya sudah suka banget sama bentuknya. Gara-gara bentuknya sih. Saya sampai punya dua,” ungkapnya.