Perbedaan Tune-up Zaman Dulu dan Sekarang

Beda proses namun satu tujuan, demi kenyamanan berkendara

Tune-up merupakan prosedur perawatan kendaraan yang penting. Setiap kendaraan, baik mobil maupun motor, yang dirawat dengan baik ibarat orkestra yang disetel dengan baik. Setiap komponen memainkan peran penting. Jika semuanya bekerja dengan selaras, kamu akan mendapatkan kendaraan yang mulus, nyaman, dan andal. Namun tahukah kamu perbedaan tune-up zaman dulu dan sekarang? Yuk simak artikel ini.

1. Asal usul tune-up

Perbedaan Tune-up Zaman Dulu dan SekarangPixabay.com/Peter H

Henry Ford, seorang visioner di balik Ford Motor Company, memainkan peran penting dalam mempopulerkan istilah “tune-up”.

Dilansir dari History.com dan WaynesGarage.com, pada masa awal pengembangan otomotif, Henry Ford mengembangkan mesin bertenaga bensin pertamanya, yang dikenal dengan nama Quadricycle. Setiap silinder di Quadricycle memiliki kumparan pengapian magneto, dan kumparan ini mengeluarkan suara dengung yang khas.

Seiring penggunaan, mesin yang masih mengandalkan sistem mekanis ini kinerjanya dapat dengan mudah “tidak selaras”. Untuk menyelaraskan, Ford dengan cermat mengatur lagi semua kumparan agar berdengung pada tingkat yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan mesin ke kondisi kerja yang semestinya.

Ketika dengungan dari kumparan tersebut sudah terdengar sama, dia menganggap kumparan tersebut sudah “selaras” atau “in tune” dalam Bahasa Inggris. Terinspirasi oleh hal inilah kemudian Ford menciptakan istilah “tune-up”.

2. Tune-up zaman dulu

Perbedaan Tune-up Zaman Dulu dan SekarangPixabay.com/Peter H

Sebelum munculnya chip komputer, sistem pengapian kendaraan dilakukan secara manual. Mesin kendaraan memiliki titik kontak yang berkurang seiring berjalannya waktu, dan menyebabkan pengapian menjadi kurang efisien. Ketika titik kontak ini memburuk, waktu penyalaan menjadi tidak teratur. Kendaraan akan kehilangan tenaga, macet, atau kesulitan untuk dihidupkan.

Untuk mengembalikan kendaraan ke kondisi kerja yang semestinya, mekanik melakukan tune-up secara periodik, bisa setahun sekali atau lebih sering. Tune-up dilakukan untuk menyesuaikan waktu pengapian dan penyempurnaan komponen lainnya agar mesin kembali bekerja secara selaras.

3. Tune-up zaman modern

Perbedaan Tune-up Zaman Dulu dan SekarangPixabay.com/ VariousPhotography

Istilah "tune up" saat ini digunakan secara lebih longgar dan memiliki pengertian yang telah bergeser dari pengertian awalnya. Pengemudi datang ke bengkel dan meminta tune-up ketika merasa mesin kendaraannya berperilaku aneh. Namun, proses yang dilakukan oleh mekanik sebenarnya telah berbeda.

Sekarang kebanyakan kendaraan, khususnya mobil, memiliki sistem pengapian dan bahan bakar otomatis yang dikendalikan oleh chip komputer. Sistem ini memantau dan menyesuaikan dirinya sendiri, sehingga mengurangi kebutuhan penyetelan manual.

Sehingga saat ini, ketika melakukan proses tune-up, mekanik jadi fokus pada penggantian oli, filter oli, filter bahan bakar, dan busi. Selain itu, pilihan tambahan pemeriksaan pemeliharaan lainnya juga dilakukan. Misalnya pemeriksaan ban, kaki-kaki kendaraan, rem, timing-belt, pembersihan karburator, dan pemeriksaan aspek-aspek keselamatan kendaraan lainnya untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima.

Bahkan mobil-mobil modern yang dibuat setelah tahun 1999 atau lebih, tidak lagi memerlukan penyetelan tradisional. Beberapa komponen yang dulunya merupakan bagian dari Tune-up, kini mulai tergantikan. Seperti sistem injeksi bahan bakar yang menggantikan karburator, timing-chains yang menggantikan timing-belt, juga adanya sensor oksigen yang berperan penting dalam efisiensi bahan bakar dan pengendalian emisi.

Namun pada akhirnya, meskipun istilah “tune-up” telah mengalami pergeseran makna karena perbedaan proses yang dilakukan, namun tujuannya tetap sama, yaitu menjaga kendaraan kita agar selalu dalam performa terbaik. Baik itu menyesuaikan titik pengapian atau mengganti busi, merawat kendaraan dengan baik akan memastikan pengendaraan yang lebih aman dan nyaman di jalan.

IRHANTORO E. Photo Community Writer IRHANTORO E.

..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya