4 Cara Orang Bali Liburan di Pulaunya Sendiri, Apa Seperti Turis?
Iya ya, gimana caranya? Padahal mereka sudah di Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali adalah surganya tempat wisata. Tidak ada objek wisata yang tidak menarik untuk dikunjungi selama berada di Pulau Dewata. Supaya bisa sepuasnya bisa menjelajah Pulau Seribu Pura ini, para pelancong rela menabung uang, bahkan sampai menabung jatah libur kerjanya agar bisa berlibur di Bali lebih lama.
Nah, di saat wisatawan berlibur ke Bali, orang Bali justru sebaliknya. Orang Bali yang sebagian besar bekerja di sektor pariwisata, justru giat-giatnya bekerja. Karena jika musim liburan tiba, maka roda pariwisata berputar. Mulai dari travel, guide, hotel, hingga tempat-tempat wisata akan kebanjiran wisatawan.
Ngomong-ngomong soal liburan, jadi penasaran, bagaimana sih orang Bali menikmati liburan? Karena daerahnya sendiri sudah menjadi tempat wisata favorit mancanegara, apakah orang Bali butuh liburan lagi? Pada dasarnya, liburan juga merupakan kebutuhan manusia. Setiap orang wajib liburan untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama untuk mengendalikan stres akibat rutinitas kerja yang padat.
Nah, gaya liburan masyarakat Bali ini cukup unik. Biasanya mereka tidak hanya sekadar rekreasi, namun juga sekalian wisata religi. Meski tidak semua melakukannya, namun sebagian besar masyarakat Bali memanfaatkan liburan dengan cara seperti ini.
Berikut ini cara yang biasa dilakukan orang Bali saat liburan:
Baca Juga: 5 Keunikan Pemakaman Desa Trunyan Bali, Ada Tempat Khusus Jenazah Bayi
Tidak bisa dipungkiri Bali dijuluki Pulau Seribu Pura. Hampir setiap sudut Pulau Bali dibentengi oleh pura. Jika ada waktu libur, orang Bali biasanya lebih memilih 'berwisata' ke pura, entah bersama sanak keluarga atau rekan-rekan sekantor. Karena selain bisa rekreasi dan menghirup udara segar, dengan mengunjungi pura orang Bali juga sekaligus memohon berkah dan keselamatan untuk menjalani kehidupan.
Masyarakat Bali menyebutnya kegiatan Tirtha Yatra, yakni perjalanan suci mengunjungi pura-pura sekaligus bersembahyang. Sejumlah pura yang menjadi tujuan Tirtha Yatra biasanya sekaligus memiliki panorama yang indah. Misalnya Pura Besakih, Pura Batur, Pura Lempuyang, Pura Pulaki, Pura Uluwatu, Pura Goa Lawah, Pura Dalem Ped, Pura Batukaru, dan pura-pura lainnya yang jumlahnya tidak terhitung.
Nikmatnya Tirtha Yatra bukan cuma di situ saja. Setelah melakukan persembahyangan, mereka secara bersama-sama akan menyantap surudan banten atau makanan yang sebelumnya dipersembahkan sebagai sesajen. Mereka akan mencari posisi di jaba pura (Luar pura) untuk menikmati makan bersama. Ada kenikmatan berupa kebersamaan di situ. Jadi kegiatan sembahyang ini juga sekaligus piknik keluarga.
1. Tirta Yatra mengunjungi pura-pura
Baca Juga: 5 Resep Menjaga Sensasi Keperawanan ala Lontar Bali, Bikin Suami Betah
Tipe liburan ini juga sering dilakukan oleh orang-orang Bali. Biasanya mereka menghindari hari-hari raya secara umum maupun hari raya khusus yang berlaku di kampung halamannya saja. Setelah memastikan tidak ada kegiatan adat dan upacara agama di rumahnya, barulah orang Bali membuat rencana yang tepat untuk wisata ke objek wisata. Misalnya ke pantai, gunung, taman, dan tempat-tempat lain yang dijadikan objek wisata baru.
Jika ternyata hari libur mereka bertepatan dengan kegiatan adat atau upacara di pura, mungkin mereka lebih memilih untuk menunda acara jalan-jalannya. Namun pada saat-saat tertentu setelah merayakan hari raya, masyarakat Bali tetap berusaha memanfaatkan waktunya untuk liburan seperti turis. Misalnya, mengambil waktu jalan-jalan saat Umanis Galungan atau sehari setelah perayaan hari suci Galungan.
Jadi, udah tahu gimana masyarakat Bali berlibur di pulaunya sendiri? Mungkin kamu ada yang punya pendapat lain atau ingin menambahkan, silakan langsung di kolom komentar ya.