Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli Bali

Ingat hormati aturan di sana ya

Bangli, IDN Times – Pesona Desa Trunyan di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, memang berbeda dari daerah lainnya di Bali. Desa yang terdiri dari enam banjar ini terletak di dekat Danau Batur dan memiliki sejarah yang panjang. Desa ini terkenal dengan sistem penguburan mayat yang unik, berbeda dengan desa lainnya.  

Menurut Perbekel Desa Trunyan, I Made Arjana, untuk masyarakat Trunyan, khususnya yang perempuan, tidak diperbolehkan ke kuburan ini. Mereka hanya diizinkan ke sana saat ngerorasin atau pengabenan.

“Sudah diikuti turun temurun itu. Sekarang upacara ngabennya, terus lagi 12 harinya, karena ada kegiatan di sana,” jelas I Made Arjana.

Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi saat berkunjung ke sana, di antaranya:

  • Pengunjung tidak diperkenankan mengambil barang apapun di lokasi kuburan
  • Dilarang berkata yang kurang sopan
  • Perempuan yang sedang menstruasi dilarang masuk area kuburan

Seperti apa suasana di dalam kuburan tersebut? Cek yuk di bawah ini deretan potret magisnya aura kuburan Desa Trunyan di Bangli, Bali.

Baca Juga: 5 Keunikan Pemakaman Desa Trunyan Bali, Ada Tempat Khusus Jenazah Bayi

1. Gerbang masuk ke kuburan Trunyan sangatlah kental dengan aura magis

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

Di sisi kanan dan kiri gerbang masuk kuburan, ada tengkorak manusia. Untuk bisa sampai ke kuburan ini, harus menyeberang menggunakan perahu warga setempat. Lokasinya tepat di pinggir Danau Buyan.

2. Pengabenan menggunakan simbolis dari kayu cendana

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

Pengabenan menggunakan simbolis dari kayu cendana yang dibentuk seperti manusia dan diberi nama. Kemudian dikremasi dan disucikan. Bade yang digunakan saat pengabenan lalu ditenggelamkan di danau. Di area kuburan ini banyak terdapat uang logam dan uang bolong.

3. Hanya ada satu pohon Tarumenyan di Bali

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut cerita yang berkembang, wanginya pohon Tarumenyan bahkan sampai ke luar Pulau Jawa.

4. Tumpukan tengkorak kepala disusun rapi di sekitar kuburan. Pengunjung bisa memegang tengkoraknya

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

5. Kuburan yang digunakan bergantian untuk meletakkan mayat. Jenazah kemudian ditutup dengan ikatan bambu yang ujungnya disatukan

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

6. Setiap pengunjung akan mencium bau yang berbeda di kuburan, tergantung niat kedatangannya

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

7. Mayat tidak dikubur, hanya diletakkan atau ditaruh langsung saja. Tapi tidak berbau busuk sama sekali

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

8. Penduduk Desa Trunyan disebut merupakan penduduk tertua di Bali. Mereka dikenal sebagai Bali Mula

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliSuasana Desa Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

9. Di Desa Trunyan ada tiga kuburan yang berbeda

Kumpulan Potret Magisnya Aura Kuburan Desa Trunyan di Bangli BaliKuburan Terunyan di Kabupaten Bangli (IDN Times/Ayu Afria)

Uniknya, di Desa Trunyan ada tiga kuburan yang berbeda, yakni khusus bagian orang yang sudah menikah dan mati wajar (Kuburan Wayah). Lalu ada Kuburan Nguda untuk orang yang matinya dari bayi sampai belum menikah. Terakhir, Kuburan Sema Bantas untuk orang yang matinya tidak wajar, misalnya dibunuh atau karena penyakit keras.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya