canyoning (instagram.com/canyoningbali)
Canyoning Bali menawarkan sensasi canyoning di waterfall kawasan Desa Gitgit yang masih asri. Perjalanan menuju waterfall sekitar 10 menit dari basecamp naik mobil pick up. Selama perjalanan, kamu dapat menikmati pemandangan di daerah Desa Gitgit yang cukup memanjakan mata.
And the adventure begins! Kamu akan menyusuri aliran air terjun yang deras dan memulai aktivitas canyoning. Untuk mencapai hilirnya kamu perlu melewati beberapa air terjun dengan beragam teknik canyoning, yang tentunya akan dipandu oleh para instructor berpengalaman tadi. Apa saja tekniknya?
- Rappelling. Teknik yang paling banyak digunakan selama canyoning adalah rappelling. Kamu akan menuruni air terjun dengan memanfaatkan seutas tali rapel sebagai sarana utamanya. Dengan kelengkapan berupa sepatu canyoning, wetsuit, seat harness serta helm yang sudah difasilitasi oleh pihak Canyoning Bali. Sehingga kamu tidak perlu khawatir dari risiko benturan atau cedera
- Jumping. Teknik satu ini cukup menguji adrenalin. Kamu akan melompat dari ketinggian tertentu untuk mencapai dasar air. Untuk beginner yang tidak bisa berenang, jangan khawatir karena instructor dari Canyoning Bali sigap menjaga kamu di bawah, dijamin aman!
- Swimming. Berenang menyusuri aliran air juga menjadi teknik yang dominan dalam canyoning, instructor professional siap memandu kamu untuk memilih spot paling aman hingga spot menantang sesuai kemauan.
Petualangan canyoning di kelas beginner menghabiskan waktu selama 2-3 jam, dengan rute sekitar 500 meter. Perjalanan terasa fun dan menantang di setiap spot-nya.
Semakin panjang rute petualangan canyoning, maka semakin banyak pula teknik yang akan digunakan untuk menyusuri waterfall. Ingin mengabadikan petualangan kamu? Don't worry karena para instructor siap memotret kamu dalam setiap momen.