Cerita Pengelola Wisata Sangeh di Bali, Bertahan Rawat 600 Ekor Monyet
Pandemik sangat memukul seluruh pariwisata di Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir semua objek wisata di Bali mengalami penurunan pendapatan karena terkena dampak pandemik COVID-19. Seperti objek wisata Sangeh. Tempat wisata yang berlokasi di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung ini mengalami penurunan sampai 75 persen. Sementara mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk memelihara 600-an ekor monyet agar tetap hidup dan jinak kepada pengunjung, biaya operasional lain seperti kebersihan dan gaji karyawan.
Bagaimana kondisi terbaru objek wisata Sangeh di Bali? Berikut selengkapnya:
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Trekking di Ubud Bali, Waktunya Jalan-jalan Nih!
Baca Juga: 6 Doa Memulai Aktivitas Menurut Agama Hindu Bali
1. Merawat 600-an ekor monyet dan terus berkembang
Monyet menjadi daya tarik sendiri di sini. Menurut Ketua Pengelola Objek Wisata Sangeh, Made Mohon, sudah ada lebih dari 600 ekor monyet yang hidup di Sangeh. Objek wisata ini memiliki kawasan hutan seluas 14 hektare, lahan terbuka hijau 1 hektare, dan lahan parkir 1 hektare.
Ratusan monyet terlihat bebas bermain di berbagai area objek wisata sambil mendekati para pengunjung yang datang. Pengunjung juga tampak senang jika makanan yang dibawanya diambil oleh kawanan monyet. Kenapa tidak khawatir diserang mereka ya?
Ada strategi sederhana untuk menjinakkan monyet-monyet itu. Pertama, makanan. Kedua, dekati mereka dan berikan kasih sayang.
“Kami berupaya agar monyet tetap jinak dan tidak galak terhadap pengunjung. Monyet itu perlu merasa aman, sehingga kita harus bersikap bersahabat dengan mereka. Termasuk juga penuhi kebutuhan makannya. Kalau sudah dekat dengan mereka, mereka akan merasa aman. Sehingga pengunjung pun tidak diganggu,” katanya tak lama ini.
Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan