Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana di satu sudut Kota Denpasar (Dok.Pribadi/Natalia Indah)

Pulau Bali tidak hanya menyuguhkan wisata alam saja. Ada banyak tempat-tempat wisata sejarah yang gak terlupakan. Di balik keindahan pantai dan panorama alamnya, terdapat kisah masa lalu yang membentuk pulau ini.

Destinasi wisata sejarah Bali ini tersebar di beberapa tempat, termasuk Kota Denpasar. Meskipun suasana Ibu Kotanya Provinsi Bali ini sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, terdapat beberapa wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Apa saja wisata sejarah di Denpasar? Simak artikel di bawah ini sampai habis, yuk!

1. Monumen Bajra Sandhi

Monumen Bajra Sandhi (Dok.Pribadi/Natalia Indah)

Tempat pertama yang bisa kamu singgahi adalah Monumen Bajra Sandhi Renon yang terletak di Jalan Raya Puputan Nomor 142. Monumen ini dikenal juga sebagai Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Sebuah tempat yang merekam sejarah rakyat Bali, mulai dari prasejarah hingga kemerdekaan Indonesia.

Di dalam monumen, kamu bisa melihat 33 diorama, foto, dan lukisan tentang sejarah kehidupan orang Bali dari masa prasejarah, Bali kuno, Bali madya, serta memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan. Harga tiket masuk ke Monumen Bajra Sandhi sebesar Rp10.000 per anak dan Rp25.000 per orang dewasa domestik, serta Rp25.000 per anak dan Rp50.000 per dewasa wisatawan internasional.

2. Museum Bali

Museum Bali (www.pariwisata.denpasarkota.go.id)

Museum Bali merupakan tempat penyimpanan barang-barang peninggalan masa lampau manusia dan etnografi. Koleksi museum ini berupa peralatan dan perlengkapan hidup, kesenian, keagamaan, bahasa, tulisan, serta barang-barang lainnya yang mencerminkan kehidupan dan perkembangan budaya Bali sejak dulu.

Kamu bisa mengetahui tentang sejarah, khususnya sejarah Bali. Ada sejumlah paviliun di dalam kompleks museum yang mewakili berbagai kabupaten di Bali. Setiap paviliun menampilkan beragam koleksi barang yang mencerminkan perkembangan kehidupan di setiap kabupaten.

Museum Bali berada di Jalan Mayor Wisnu Nomor 1, Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur. Biaya tiket masuk Museum Bali sebesar Rp20.000 untuk anak-anak dan Rp30.000 untuk dewasa wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, akan dikenakan biaya Rp50.000 untuk anak-anak dan Rp100.000 untuk orang dewasa.

3. Prasasti Blanjong

Bentuk Prasasti Blanjong (www.pariwisata.denpasarkota.go.id)

Prasasti Blanjong tersimpan di Pura Blanjong yang berlokasi di Jalan Danau Poso Pura Blanjong, Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan. Prasasti ini memuat sejarah tertulis tertua tentang Pulau Bali. Terbuat dari batu padas berbentuk tiang batu atau pilar berukuran tinggi 1,77 meter dan garis tengah 0,62 meter.

Bagian atas Prasasti Blanjong berbentuk Bunga Teratai, memakai dua bahasa serta dua huruf. Prasasti ini disebut juga dengan prasasti bilingual. Pada sisi barat laut terdapat 6 baris tulisan dengan huruf Pranegari dan Bahasa Bali kuno atau Kawi. Lalu, di sisi tenggaranya terdapat 13 baris tulisan dengan huruf Bali kuno serta memakai Bahasa Sanskerta. Kamu tidak akan dikenakan biaya masuk jika mengunjungi tempat ini. Namun, harus tetap mematuhi peraturan yang ada di Pura Blanjong ya.

4. Pura Maospahit Denpasar

Pura Maospahit Denpasar (www.denpasarkota.go.id)

Pura Maospahit Denpasar merupakan bangunan peninggalan masa Kerajaan Majapahit pada abad 14-15 Masehi. Bentuk pura ini berarsitektur Jawa Timur. Pada gerbang masuk berbentuk candi terbelah, dan terdapat patung simbol selamat datang. Setelah memasuki area pura, kamu bisa melihat bangunan dan benda seni peninggalan zaman prasejarah.

Barang-barang tersebut seperti meja baru, prasada, batu pesiraman, dan sebagainya. Hampir semua area di sini dipenuhi dengan dekorasi seperti candi yang ada di Jawa Timur. Pura Maospahit Denpasar berlokasi di Jalan Sutomo Nomor 6, Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.

5. Puri Agung Pemecutan

Puri Agung Pemecutan (www.denpasarkota.go.id)

Wisata sejarah di Denpasar terakhir yang bisa kamu kunjungi adalah Puri Agung Pemecutan. Terletak di kawasan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, bangunan puri ini dibangun pada tahun 1686. Dasar bangunan dari batu bata merah, beratapkan ijuk, dikelilingi tembok kokoh, dan mempunyai luas sekitar 4,2 hektare.

Kamu bisa merasakan nostalgia kejayaan kerajaan pada masa lalu. Sebelum Indonesia merdeka tahun 1945, Bali mempunyai wilayah kerajaan di setiap kabupaten, dan masing-masing berhak mengatur wilayahnya sesuai kebijakan kerajaan. Termasuk Puri Agung Pemecutan ini. Kamu bisa melihat lebih dekat bangunan-bangunan sejarah yang masih berdiri kokoh, gamelan atau alat musik kuno, hingga ruang-ruang yang menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan.

Kelima tempat wisata sejarah di Denpasar ini bisa kamu setiap waktu. Jalan-jalan sambil mendapatkan pengetahuan baru, kenapa tidak? Dari pilihan tempat di atas, mana yang paling ingin kamu kunjungi lebih dulu? Share di kolom komentar ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team