Pemandangan wilayah Timor Leste dari atas pesawat. (IDN Times/Ayu Afria)
Kami kemudian kembali terbang menuju ke Bali. Satu setengah jam meliput di Timor Leste rasanya masih singkat, namun memberikan pengalaman dan wawasan baru. Ketika pesawat mengudara di langit Timor Leste, terlihat jelas bentuk Negara yang pernah menjadi bagian nusantara ini. Jarak pemukiman penduduk tidak terlalu padat di antara pegunungan. Pegunungannya berwarna kecokelatan dengan pepohonan yang tidak begitu lebat. Beberapa sisi Timor Leste juga terlihat sedang ada pembangunan infrastruktur.
Selama perjalanan meninggalkan Timor Leste, cuacanya sangat cerah. Pesawat yang kami tumpangi berada di antara awan-awan putih. Hingga akhirnya landing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Alhamdulillah. Astungkara kami kembali dengan selamat,” ungkapku.
Lalu kami melewati sederetan pemeriksaan, mulai dari persyaratan perjalanan sesuai protokol kesehatan pandemik COVID-19, pemeriksaan dokumen Keimigrasian, serta pemeriksaan dari petugas Bea dan Cukai Ngurah Rai.
Press conference penerbangan komersial Citilink rute Denpasar-Dili di Timor Leste. (IDN Times/Ayu Afria)
Untuk diketahui, Timor Leste dan Indonesia menjalin kerja sama di bidang perhubungan udara. Hal ini disampaikan oleh Indonesia Ambassador for Timor Leste, Okto Dorinus Manik, ketika memberikan sambutan kepada rombongan Citilink.
Minister of Transportation and Communication Timor Leste, Jose Agustinho Da Silva, yang baru saja tiba dari Bali pada saat itu juga menyampaikan konektivitas udara yang dibangun Citilink rute Bali-Dili dan Dili-Bali ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat kedua negara, baik swasta maupun pemerintah.
Tentunya dengan adanya penerbangan ini, Timor Leste mengaku mendapatkan solusi lalu lintas udara setelah Negaranya dihantam kesulitan selama pandemik. Penerbangan komersil ini diharapkan akan menopang kegiatan ekonomi Timor Leste, terutama bidang pariwisata.
Jose Agustinho Da Silva juga meminta agar pihak maskapai Citilink bersedia memikirkan sejumlah rencana baru untuk membuka konektivitas penerbangan menuju wilayah Indonesia lainnya, yang terkoneksi dengan Timor Leste.
Karena sejauh ini hanya ada dua maskapai yang melakukan penerbangan ke Timor Leste, satu di antaranya Citilink sendiri.
Citilink rute Bali-Timor Leste. (IDN Times/Ayu Afria)
Direktur Utama Citilink, Dewa Kadek Rai, mengungkapkan penerbangan Citilink rute Bali-Dili akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Yakni Senin dan Jumat menggunakan pesawat Airbus A320-200 berkapasitas 180 penumpang, yang menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Sementara Kadek Rai masih melakukan review terkait wacana konektivitas ke wilayah Indonesia tersebut.
General Sales Agent (GSA) Citilink untuk Timor Leste, Fernando Da Silva, memaparkan kunjungan minimal keberangkatan sebelum pandemik rute Timur Leste ke Bali mencapai 50 persen per hari dari kapasitas kursi penumpang. Jumlah itu akan mencapai 80 sampai 100 persen pada bulan Oktober, November, Desember, dan Januari.
Hal ini karena adanya perayaan hari-hari besar keagamaan, sehingga warga Timor Leste yang berada di luar negeri akan kembali ke negaranya. Begitu juga sebaliknya ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri, banyak warga yang kembali ke Indonesia untuk merayakannya.
Buat kamu yang ingin mencoba trip ini, sekarang semakin dipermudah dengan adanya fasilitas visa kedatangan atau Visa on Arrival (VoA) dari kedua belah pihak negara. Untuk harga tiketnya, kamu bisa melihat langsung penawaran di situs maskapai. Semoga trip kamu menyenangkan ya.