Air terjun Manuaba di Desa Kenderan. (Desawisatakenderan.com)
Desa Kenderan terletak di Kecamatan Tegallalang. Nama Desa Kenderan berhubungan dengan pelarian Raja Mayadenawa saat berperang melawan pasukan Dewa Indra yang mengubah wujudnya menjadi bidadari Kendran. Banyak peninggalan bersejarah yang bisa ditemui di desa ini, seperti dua sarkofagus di Subak Uma Lawas dan batu pencetak nekara perunggu di Pura Puseh Manuaba. Peninggalan ini diperkirakan berasal dari 500 hingga 200 tahun sebelum Masehi. Selain itu terdapat patung kuno Ganesha yang diperkirakan berasal dari abad ke-14.
Desa Kenderan memiliki dua air terjun, yaitu Air Terjun Manuaba 1 (berada paling utara) dan 2 (berada paling selatan). Jarak keduanya sekitar 10 menit berjalan kaki. Air terjun ini punya latar belakang Gunung Agung. Sumber airnya perpaduan dari tujuh mata air suci (tirtha), yaitu tirta sudamala, tirta sangku, tirta gulung dawa, tirta dadapan, tirta rembulan, tirta gringsing, dan tirta lindung wesi. Alasan inilah yang membuat warga setempat memercayai Air Terjun Manuaba dapat memancarkan aura kesucian, dan mampu menyembuhkan beragam penyakit medis maupun nonmedis.
Desa Kenderan memiliki sebuah mata air (beji) yang cukup besar di Banjar Kepitu yang disebut Beji Telaga Waja. Lokasinya berada di tepi Sungai Tungkang dengan pemandangan alam sekitar yang sangat indah. Beji ini diperkirakan dibangun pada abad ke-10, dan saat ini digunakan sebagai tempat melukat (mandi suci) oleh warga maupun wisatawan. Selain menikmati pemandangan alam, wisatawan bisa datang ke rumah penduduk untuk belajar melukis tradisional maupun membeli lukisan karya seniman lokal.