Kisah Petani Bangun Gua Bawah Tanah di Bali, Terinspirasi Mahabharata

Gua ini namanya Gala-gala. Ada yang pernah ke sini?

Selain menawarkan keindahan potensi pantainya, Nusa Lembongan juga memiliki gua yang tak kalah menarik. Namanya Gala-gala. Gua ini merupakan bekas kediaman di bawah tanah, dengan kedalaman lebih kurang tujuh meter. Selain itu memiliki tujuh pintu masuk sekaligus menjadi pintu keluar yang saling terhubung. Gua ini kerap dijadikan sebagai lokasi meditasi juga lho.

1. Lokasi lebih mudah diakses dengan sepeda motor

Kisah Petani Bangun Gua Bawah Tanah di Bali, Terinspirasi MahabharataIDN Times/Ayu Afria

IDN Times lalu mencoba mengunjungi gua Gala-gala. Tempat wisata ini rupanya hanya bisa dijangkau oleh sepeda motor. Jadi disarankan agar wisatawan naik sepeda motor saja untuk mempermudah akses menuju lokasi.

Memang sih, jaraknya hanya 50 meter dari jalan utama jika ditempuh naik sepeda motor. Namun itu lebih baik daripada harus berjalan kaki lumayan jauh. Lebih baik save energy buat menjelajahi setiap sudut gua seluas 500 meter persegi ini.

2. Gua dibangun oleh seorang petani sekaligus mantan penari

Kisah Petani Bangun Gua Bawah Tanah di Bali, Terinspirasi MahabharataIDN Times/Ayu Afria

Menurut sejarahnya, gua ini dibangun oleh Made Byasa, yang kesehariannya sebagai seorang petani, mantan penari, hingga mangku dalang yang sering membaca epic Hindu, satu di antaranya Wanparwa dalam kisah Mahabharata.

Kisah tersebut menceritakan Pandawa yang menyelamatkan diri ke hutan selama 12 tahun karena kalah bertaruh dengan Kurawa. Selama 12 tahun tersebut Pandawa diuji menjalani kehidupannya di dalam hutan. Pandawa merasakan kehidupannya tidak aman. Mereka berpikir bahwa Kurawa akan selalu menemukan mereka dan ingin membunuh seluruh keluarganya. Pandawa kemudian menemukan jalan untuk menyelamatkan keluarganya. Mereka membangun gua, yang disebut gala-gala.

Dari episode inilah kemudian Made Byasa mulai membangun gua tahun 1961 di bawah tanah, seluas 500 meter persegi dengan bantuan alat tradisional seperti linggis. Gua yang berdinding batuan kapur ini selesai dikerjakan pada 1976, dan diberikan nama Gala-gala. Gua ini kini menjadi terkenal di kalangan masyarakat setempat. Di usianya Made Byasa yang ke 75 tahun, pihaknya berjuang untuk membuat pintu masuk sesuai keinginannya tanpa kenal lelah.

3. Sering digunakan sebagai lokasi meditasi, banyak relief di dalamnya

Kisah Petani Bangun Gua Bawah Tanah di Bali, Terinspirasi MahabharataIDN Times/Ayu Afria

Bukan hanya sebagai tempat wisata, gou ini juga difungsikan oleh mereka yang menekuni meditasi dari Jepang, Rusia dan beberapa warga negara lainnya. Sementara orang-orang lokal memanfaatkannya untuk sembahyang dari berbagai macam kepercayaan.

Dari luar memang tidak tampak uniknya gua ini. Karena letaknya berada di dalam tanah. Namun jika kamu masuk ke dalamnya, pemandangan gua buatan manusia ini sangat menakjubkan.

Gua ini terdiri dari tujuh pintu, tiga ventilasi dan dilengkapi dengan semua kebutuhan. Seperti dua dapur, satu ruang duduk dan dua kamar tidur.

4. Tarif masuknya dibanderol Rp50 ribu per orang

Kisah Petani Bangun Gua Bawah Tanah di Bali, Terinspirasi MahabharataIDN Times/Ayu Afria

Banyak relief yang menunjukkan ujung bangunan gua. Gua yang terletak di bawah pohon beringin besar ini terlihat bersih dan beberapa lokasi sudah terpasang lampu. Hanya saja semakin ke dalam suasananya semakin gelap, lembab dan terkadang memaksa kita jalan membungkuk.

Wow ini sangat menakjubkan untuk ide seorang manusia. Tapi saya masih belum yakin orang mau tinggal di sini untuk waktu yang lama. Mungkin seorang yang ingin meditasi, lalu bagaimana mereka menyetok makannya dan bisa hidup di dalam sini,” ujar seorang wisatawan asal Hungaria, Csilla Lakatos.

Sayangnya, gua ini belum setenar pantai-pantai di Nusa Lembongan. Pun tarif masuknya juga terbilang mahal. Baik wisatawan lokal maupun asing dibanderol Rp50 ribu untuk sekali masuk.

5. Banyak pintu gua yang bikin was-was jika kamu menjelajahinya sendirian

Kisah Petani Bangun Gua Bawah Tanah di Bali, Terinspirasi MahabharataIDN Times/Ayu Afria

Pintu gua ini terdiri dari tujuh pintu utama dan saling terhubung. Di dalamnya banyak lubang-lubang yang cukup bikin kamu was-was jika harus menjelajahinya sendirian. Selain itu, beberapa sudut juga dihuni oleh kelelawar.

Sorot cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi maupun pintu masuk setinggi lebih kurang satu sampai dua meter, menambah alami suasana gua. Ditambah lagi beringin yang berdiri gagah, membuat suasana semakin sejuk. Tak jarang, selama berada di dalam dan menjelajahi gua tersebut cukup membuatmu mandi keringat.

Baca Juga: 5 Hal Mistik yang Dilihat Indigo Selama Main ke Pantai Kuta & Legian

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya