Perang Pandan di Desa Tenganan Pegringsingan (dok.pribadi/Natalia Indah)
Nah, aktivitas terakhir yang gak boleh dilewatkan adalah melihat Tradisi Mekare-kare atau Perang Pandan yang ada di desa ini. Namun, tradisi ini tidak bisa kamu nikmati setiap waktu. Perang Pandan berlangsung selama setahun sekali antara Juni dan Juli.
Tradisi ini simbol keberanian dan pelatihan mental serta fisik bagi warga desa, khususnya laki-laki. Selain itu, Perang Pandan juga bertujuan untuk menghormati Dewa Indra, dewa perang dalam mitologi Hindu.
Sesuai namanya, perang ini menggunakan duri dari daun pandan yang dipotong sepanjang sekitar 30 sentimeter sebagai senjata. Mereka yang ikut perang juga menggunakan tameng untuk menangkis serangan lawan dari geretan duri pandan. Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi bagian dari warisan spiritual warga desa ini yang sangat menarik untuk disaksikan.
Desa Tenganan Pegringsingan adalah sebuah destinasi sempurna bagi kamu yang ingin mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam Bali yang autentik. Gak hanya jalan-jalan dan berfoto di dalam desa saja, namun kelima aktivitas wisata menarik di atas pun bisa langsung kamu lakukan di sana. Dijamin, kunjunganmu ke tempat ini akan menjadi pengalaman tidak terlupakan!