TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memilih Set Top Box untuk Siaran Digital di Bali

TV banyak semutnya? Coba pastikan dulu nih

foto hanya ilustrasi (pexels.com/AmateurHub)

ASO (Analog Switch Off) atau penghentian siaran analog telah dilakukan di Bali sejak tanggal 1 April 2023. Masyarakat yang masih belum memiliki perangkat yang mendukung siaran digital bakalan tidak bisa menonton siaran televisi seperti sebelumnya.

"Banyak semutnya sekarang." Ungkapan itu sedang ramai dibicarakan warganet. Kamu wajib menggunakan televisi yang memiliki fitur digital ready agar bisa menangkap siaran digital. Makanya sejak setahun belakangan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membagikan set top box (STB) gratis untuk keluarga yang tidak mampu.

Pedagang elektronik juga banyak yang menjual STB secara offline maupun online. Televisi keluaran lama baik LCD, LED, atau TV tabung kini wajib menggunakan STB digital. Gimana cara memilih perangkat STB ya? Berikut ini tips memilih set top box di Bali.

Baca Juga: Cara Nonton Siaran TV Digital, Analog Resmi Dimatikan

Baca Juga: 6 Rekomendasi Set Top Box TV Digital Bersertifikat Kominfo

1. Pastikan STB memiliki sertifikasi SNI

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu harus mencari informasi mengenai STB yang telah memiliki sertifikasi dari Kemenkominfo. Hal ini penting untuk memastikan perangkat STB sesuai dengan sistem siaran digital di Indonesia yang menggunakan sistem siaran DVB-T2.

Perangkat STB yang sudah tersertifikasi sudah melewati testing dari pihak Kemenkominfo. Kamu bisa cek daftar perangkat STB yang sudah tersertifikasi di situs Siarandigital.kominfo.go.id/check-stb.

2. Pilih casing dengan sirkulasi udara yang bagus

foto hanya ilustrasi (pixabay/mohamed_hassan)

Casing STB harus memiliki sirkulasi udara yang bagus. Hal itu bisa dilihat dari adanya beberapa lubang udara. Lebih baik lagi jika alat tersebut memiliki kipas di dalamnya, sehingga udara panas yang dihasilkan bisa langsung dikeluarkan. Sebisa mungkin memilih STB yang memiliki casing dari logam. Sebab material logam mampu menghantar dan menyerap panas dari dalam untuk keluar.

Kenapa sirkulasi udara ini penting? Karena STB akan selalu hidup selama TV digunakan, dan komponen di dalamnya pasti panas. Jadi jika tidak memiliki sirkulasi yang bagus, komponen di dalamnya akan cepat rusak karena panas berlebih.

3. Sebaiknya memilih STB yang bisa menggunakan antena UHF

Ilustrasi remote TV (IDN Times/Umi Kalsum)

Untuk menangkap siarang digital, perangkat STB juga memerlukan antena. Kamu harus memastikan perangkat STB yang kamu beli mendukung antena UHF atau TV analog lama.

Kenapa alasannya? Karena jika tidak mendukung antena UHF, maka kamu harus membeli antena khusus siaran digital yang harganya juga tidak murah. Kamu cukup membaca spesifikasi di boks STB atau memastikan langsung kepada pedagangnya.

4. Pilih STB yang mendukung koneksi WiFi

ilustrasi router WiFi (pixabay.com/3844328 )

Hampir semua STB keluaran terbaru mendukung koneksi WiFi agar bisa terhubung ke internet. Jadi TV kamu nantinya bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi layaknya smartphone seperti YouTube dan lainnya.

Pastikan STB memiliki USB untuk memasang dongle antena WiFi. Namun biasanya dongle antena WiFi ini tidak termasuk di dalam paket STB, jadi harus membelinya secara terpisah.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya