Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?

Bali United hadir di Bali sejak tahun 2015

Bali United telah hadir di Bali sejak tahun 2015. Klub bola yang sebelumnya bernama Persisam Samarinda ini memilih Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, sebagai homebase-nya di Bali.

Sejak kehadirannya di Bali, klub berjuluk Serdadu Tridatu ini telah mengikuti kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia yaitu Liga 1. Bagaimanakan statistik pencapaian Bali United selama mengarungi kommpetisi ini?

Baca Juga: 5 Kemenangan Besar Bali United di Sepanjang Liga 1

Baca Juga: 5 Kekalahan Besar yang Pernah Dialami Bali United

1. Bali United berada di peringkat 12 pada musim 2016

Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?Michael Orah (kiri). (instagram.com/baliunitedfc)

Kompetisi pada musim 2016 tidak terhitung sebagai musim kompetisi resmi, karena kisruh pengurus PSSI kala itu. Hal ini menyebabkan Indonesia Super League (ISL) atau Liga Super Indonesia (LSI) sebagai kasta tertinggi saat itu dibekukan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Untuk sementara, Indonesia Soccer Championship atau ISC menggantikan ISL. ISC diikuti oleh 18 klub, yang mana Bali United harus puas berada di peringkat 12 klasemen akhir.

Produktivitas gol Bali United minus 16, yang artinya Bali United berhasil menciptakan 36 gol, namun harus kebobolan sebanyak 52 gol. Saat itu, Serdadu Tridatu masih dilatih oleh Indra Sjafri.

2. Bali United berada di peringkat 2 pada musim 2017

Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?pemain Bali United (dok. Bali United)

Tidak mau terpuruk, manajemen Bali United merombak komposisi pemain dengan mendatangkan beberapa pemain dan pelatih anyar untuk menghadapi GoJek Traveloka Liga 1 2017. Widodo Cahyono Putro didaulat menjadi nahkoda Bali United.

Bali United mendatangkan bomber haus gol asal Belanda, Sylvano Comvalius. Comvalius saat itu berhasil menjadi top skor dengan torehan 37 gol dari 34 pertandingan.

Sebagian besar laga yang mereka lakoni menuai kemenangan telak. Namun sayangya, Bali United harus puas berada di peringkat kedua klasemen di bawah Bhayangkara FC. Penentuan juara kala itu sempat memicu kontroversial. Bhayangkara FC mendapatkan poin tambahan saat laga melawan Mitra Kukar. Karena Mitra Kukar memainkan pemain yang tidak sah, Mohamed Sissoko.

3. Turun ke peringkat 11 di musim 2018

Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?Spaso mencetak gol ke gawang Borneo FC. (instagram.com/

Kejutan terjadi pada saat Bali United mengarungi Liga 1 musim 2018. Sylvano Comvalius memilih hengkang dari Bali United. Perannya kemudian digantikan oleh Ilija Spasojevic, yang didatangkan dari Bhayangkara FC.

Pemain naturalisasi kelahiran Montenegro ini melempem selama merumput bersama Bali United. Bermain di paruh musim, ia hanya mampu melesakkan 9 gol dari 28 pertandingan.

Produktivitas Bali United sendiri jeblok menjadi minus 4. Bali United berhasil memasukkan 44 gol ke gawang musuh, namun harus kebobolan sebanyak 48 gol.

4. Menjadi juara di musim 2019

Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?Teco saat merayakan Bali United menjadi juara untuk kedua kalinya. (instagram.com/baliunitedfc)

Kekecewaan fans terhadap hasil buruk di musim Liga 1 2018, membuat manajemen kembali merombak komposisi pemain. Manajemen mendatangkan Brwa Nouri untuk mengatur lini tengah, dan Paulo Sergio yang menjadi motor serangan sekaligus tandem Spaso.

Komposisi ini terbukti memberikan hasil terbaik bagi Serdadu Tridatu. Umpan-umpan Paulo Sergio berhasil dikonversi menjadi gol oleh Spaso, Melvin Platje, dan penyerang lainnya.

Kemenangan demi kemenangan diraih oleh Serdadu Tridatu. Hal ini membuatnya keluar menjadi juara Shopee Liga 1 musim 2019. Dari 34 laga, Bali United berhasil menciptakan 48 gol, dan kemasukan 35 gol dengan raihan poin 64.

5. Back to back juara di musim 2021/2022

Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?Spaso saat penyerahan penghargaan Sepatu Emas sebagai top skor Liga 1 2021-2022. (instagram.com/spaso_87)

Pada Liga 1 musim 2020, kompetisi terhenti akibat adanya pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia. Liga kemudian dilanjutkan pada musim 2021/2022 dengan protokol kesehatan yang ketat.

Komposisi pemain Bali United mengalami perubahan setelah ditinggal Paulo Sergio yang memilih kembali ke negaranya. Manajemen Bali United mendatangkan Eber Bessa, gelandang asal Brasil untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Paulo Sergio.

Selain itu, Bali United menambah amunisi penyerang sayapnya dengan mendatangkan Privat Mbarga. Asupan bola dari kaki lincah Eber Bessa dan kecepatan Privat Mbarga sangat memanjakan Spaso. Itu terbukti ketika Spaso berhasil mencatatkan dirinya sebagai top skor Liga 1 2021/2022 dengan jumlah 34 gol.

Tidak itu saja, Bali United berhasil mengukuhkan dirinya sebagai satu-satunya klub Liga 1 yang berhasil menjadi juara back to back setelah keluar sebagai juara musim 2021/2022.

6. Bali United kembali turun peringkat di musim 2022/2023

Perjalanan Bali United Mengikuti Liga 1, Belum Konsisten?Pemain Bali United berebut bola dengan pemain Persis Solo. (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United kembali menunjukkan inkonsistensinya di gelaran Liga 1. Berharap mendapatkan juara tiga kali berturut-turut, Serdadu Tridatu harus puas berada di peringkat kelima.

Sebenarnya permainan Bali United musim 2022/2023 cukup menjanjikan di putaran pertama. Mereka berada di papan atas persaingan memperebutkan juara bersama PSM, Persib, dan Persija.

Namun memasuki putaran kedua, skuad Bali United terlihat loyo. Bali United mengalami hasil negatif di putaran kedua sehingga harus kehilangan banyak poin.

Bali United sangat subur di musim ini. Itu terlihat dari jumlah gol yang berhasil diciptakan yaitu 67 gol. Hal ini menjadikan Bali United sebagai klub paling produktif di musim ini. Kedua penyerang mereka, Spaso dan Privat Mbarga, masing-masing mencetak gol dengan jumlah 17 dan 16.

Namun lini belakang Bali United sangat keropos sejak ditinggalkan oleh Willian Pacheco. Hal ini menyebabkan Bali United harus kebobolan sebanyak 53 gol.

Perjalanan Bali United dalam mengarungi kompetisi sepak bola kasta tertinggi ini masih naik turun alias belum konsisten. Semoga kekurangan-kekurangan di musim 2022/2023 bisa menjadi bahan evaluasi manajemen untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di kompetisi selanjutnya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya