(Ilustrasi) Widodo C. Putro jadi salah satu penggawa TImnas Indonesia saat meraih emas di SEA Games 1991. Instagram.com/widodocp7
Usai gantung sepatu, Widodo ditunjuk sebagai pelatih Petrokimia pada musim 2004/2005. Sayang, musim perdananya sebagai pelatih tak berjalan mulus. Ia gagal mengangkat performa Kebo Giras. Bahkan harus terdegradasi ke divisi I. Selanjutnya, ia menjadi asisten pelatih Persijap Jepara selama dua musim dari 2005 hingga 2006.
Setelah itu ia menimba ilmu kepelatihan saat ditunjuk sebagai asisten pelatih timnas Indonesia dari tahun 2006 hingga 2008. Saat itu ia mendampingi Timnas Indonesia untuk berlaga di Pra-Olimpiade, SEA Games dan Kualifikasi Piala Asia.
Widodo kembali dipercaya oleh Klub Liga 1, yakni Persela Lamongan pada musim 2009/2010. Saat di tim Laskar Joko Tingkir, Widodo diberhentikan ketika Persela terpuruk di putaran kedua. Dalam enam laga, mereka hanya meraih lima poin.
Musim berikutnya, sang pelatih kembali ditunjuk sebagai asisten pelatih timnas Indonesia. Kala itu timnas diasuh oleh Alfred Riedl untuk ajang Piala AFF 2010. Tahun berganti, Widodo lantas dipercaya menukangi Timnas U-21 dan asisten pelatih Timnas U-23 pada tahun 2012.
Ia juga kembali dipercaya sebagai asisten pelatih Riedl pada Piala AFF 2014 setelah menukangi di Liga 1, pada musim 2013. Setahun di Timnas, ia kembali menangani tim Liga 1, Persepam Madura United pada musim 2014. Selanjutnya menangani Srwijaya FC dan terakhir sebagai juru taktik Bali United.