Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal 7 Kegelapan di Tubuh Manusia Menurut Ajaran Hindu

Ilustrasi kegelapan. (unsplash.com/ Zachary Kadolph)

Setiap individu memiliki sisi baik dan buruk yang memengaruhi perbuatan hingga pola pikirnya. Dalam ajaran Hindu terdapat tujuh macam kegelapan yang ada dalam tubuh manusia. Ketujuh kegelapan ini dinamakan Sapta Timira, berasal dari kata Sapta yang berarti tujuh, dan Timira berarti gelap atau suram.

Ketujuh kegelapan ini memberikan dampat yang kurang baik untuk diri sendiri maupun orang lain, sehingga harus dikendalikan. Berikut ini tujuh kegelapan di tubuh manusia menurut ajaran Hindu.

1. Surupa

Ilustrasi Surupa. (unsplash.com/Vander Films)

Surupa memiliki makna ketampanan atau kecantikan. Ketampanan maupun kecantikan merupakan anugerah yang berasal dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa sejak lahir. Setiap orang boleh saja merasa bangga akan ketampanan atau kecantikan yang dimilikinya, namun tidak boleh berlebihan.

Jika berlebihan, akan membuatnya mabuk diri, merasa paling tampan, paling cantik, sehingga berpotensi untuk mencela orang lain yang tidak setampan atau secantik dirinya. Selain itu akan memunculkan kesombongan dalam diri.

2. Dhana

Ilustrasi Dhana. (unsplash.com/Osarugue Igbinoba)

Dhana memiliki makna kekayaan atau harta benda. Setiap orang sebaiknya mendapatkan kekayaan sesuai ajaran agama dan menggunakannya sesuai perintah agama.

Namun seringkali orang yang memiliki harta kekayaan berlebih bisa menjadi angkuh, sombong, lupa diri, dan tidak menghargai orang lain yang tingkat ekonominya jauh di bawahnya.

Jika memiliki harta yang berlebih, seyogyanya digunakan untuk hal-hal kebaikan, seperti membantu sesama yang sedang kesusahan.

3. Guna

Ilustrasi Guna. (unsplash.com/Elisa Calvet B.)

Guna memiliki makna kepandaian. Setiap orang berusaha menjadi orang pandai dengan cara belajar. Kepandaian ini berguna dalam menjalani kehidupan misalnya untuk mencari pekerjaan, membantu orang lain, dan sebagainya.

Namun kepandaian ini juga seringkali digunakan untuk melakukan perbuatan yang tidak baik kepada orang lain seperti menipu, memfitnah, mengadu domba, dan lainnya. Selain itu, orang yang memiliki kepandaian bisa menjadi angkuh dan sombong, sehingga sering merendahkan orang lain.

Sebaiknya jika memiliki kepintaran dan kecerdasan tinggi, harus memiliki keyakinan dan susila yang baik. Jika tidak, maka sama saja bagai padi yang tidak ada isinya.

4. Kulina

Ilustrasi Kulina. (unsplash.com/Europeana)

Kulina memiliki makna keturunan atau garis keturunan atau kasta. Seringkali orang yang merasa memiliki keturunan seorang bangsawan atau raja berlaku tidak baik kepada orang lain seperti sombong, angkuh, semena-mena, dan lainnya.

Sebaiknya mereka memiliki perilaku yang baik agar menjadi contoh bagi warga lain. Keturunan bangsawan yang dimilikinya bisa digunakan untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan.

5. Yowana

Ilustrasi Yowana. (unsplash.com/Simon Maage)

Yowana memiliki makna usia muda atau masa muda. Masa muda memang dipenuhi oleh semangat, kegairahan hidup, dan penuh ide kreatif. Masa ini cocok untuk menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan yang lebih baik.

Namun masa muda ini juga penuh tantangan. Milsanya tidak memiliki pendirian, mudah goyah, emosi yang meledak-ledak, dan belum memiliki arah tujuan hidup. Hal ini rentan sekali membuat para remaja melakukan hal-hal yang kurang baik seperti mabuk-mabukan, ikut geng motor, tawuran, dan sebagainya.

6. Sura

Ilustrasi Sura. (unsplash.com/Kelsey Chance)

Sura memiliki makna minuman keras. Minuman keras jika diminum secara berlebihan akan memberikan dampak yang kurang baik. Seseorang yang mabuk karena menenggak minuman keras berpotensi untuk membahayakan orang lain dan dirinya sendiri.

Kegelapan ini membuat seseorang lupa diri atau kehilangan kesadaran. Minuman keras juga tidak baik bagi kesehatan, karena akan merusak organ tubuh manusia.

7. Kasuran

Ilustrasi Kasuran. (unsplash.com/Afif Kusuma)

Kasuran memiliki makna keberanian. Keberanian ini sangat diperlukan agar tidak selalu merasa ketakutan.

Namun keberanian yang berlebihan justru tidak baik pula seperti perbuatan mengancam, menindas, melecehkan orang lain, dan sebagainya. Keberanian yang berlebihan dan digunakan untuk berbuat tidak baik kepada sesama inilah yang dikatakan sebagai Kasuran.

Setiap umat manusia memiliki tujuh kegelapan seperti di atas. Sehingga perlu adanya pengendalian diri yang kuat agar tidak dipengaruhi oleh kegelapan itu sendiri. Jika sudah bisa mengendalikan diri, tentunya akan mendapatkan keharmonisan di dalam diri dan lingkungan sekitar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ari Budiadnyana
EditorAri Budiadnyana
Follow Us