Kisah Made Joni, Bocah yang Terpasang Selang di Otak dan Perutnya

Bocah 9 tahun di Bali ini menderita hidrosefalus

Klungkung, IDN Times - Terhitung sudah selama sembilan tahun ini kepala Made Joni Artana (28) terpasang selang. Bocah laki-laki asal Dusun Kanginan, Desa Pesinggahan itu mengalami hidrosefalus sejak bayi. Anak kedua dari Ketut Sutarjana (37) dan Ni Kadek Devi Sulistina (28) ini juga tidak berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Kepalanya membesar, serta tidak mampu berjalan dan berkomunikasi.

Baca Juga: 12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Ya

1. Berawal ketika kakinya membengkak di usia 42 hari

Kisah Made Joni, Bocah yang Terpasang Selang di Otak dan PerutnyaPxhere/ CC0 Public Photos

Sutarjana menceritakan, putranya lahir secara normal. Hanya saja ketika memasuki usia 42 hari, kedua kakinya membengkak.

"Setelah periksa ke rumah sakit, diketahui kalau pembuluh darah anak saya pecah," kata Sutarjana, Senin (31/8/2020).

Setelah dilakukan rontgen dan pemeriksaan lainnya, diketahui Made Joni mengalami hidrosefalus. Cairan yang ada d iotaknya harus dikeluarkan dengan cara operasi.

Baca Juga: Kenalin Putu Arsa dan Kadek Ayu, Hidupi Ibunya Stroke dan Kakek Nenek

2. Ada selang terhubung dari otak hingga ke perut Made Joni

Kisah Made Joni, Bocah yang Terpasang Selang di Otak dan PerutnyaIDN Times/Wayan Antara

Tim dokter lalu memutuskan melakukan operasi VP shunt untuk mengeluarkan cairan di otak Made Joni. Yakni memasangkan selang khusus dari otak hingga ke perut. Tujuannya untuk mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain agar mudah terserap ke dalam aliran darah.

"Selang di kepala anak saya, hingga ke perutnya ini akan terpasang seumur hidup," jelas Sutarjana.

Seiring bertambahnya usia, kepala Made Joni membesar. Tumbuh kembangnya pun terlamnat. Hingga menginjak usia 9 tahun, Made Joni belum mampu berjalan. Berdiri saja tidak bisa. Ia hanya bisa terbaring, dan harus dirawat oleh kedua orangtua beserta kakek neneknya.

"Kalau kami bekerja, biasanya kakek neneknya yang mengurus. Makan harus disuapi, mandi juga harus dimandikan. Anak saya ini hanya bisa berbaring," katanya.

Sutarjana mencoba berharap anaknya bisa sembuh dan beraktivitas seperti anak-anak normal seusianya.

Baca Juga: 7 Doa Agama Hindu Agar Mendapat Kedamaian Hidup

3. Orangtua masuk daftar KK miskin. Tetapi bukan berarti hal itu menyurutkan niat mereka untuk mencari uang lewat pekerjaan

Kisah Made Joni, Bocah yang Terpasang Selang di Otak dan PerutnyaIlustrasi Uang (IDN Times/Lia Hutasoit)

Orangtua Made Joni masuk dalam daftar warga miskin di Desa pesinggahan. Meski demikian, mereka tetap memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja. Ayahnya merupakan tukang parkir di Pasar Kusamba. Sementara ibunya seorang pedagang ikan segar di seputaran Jalan raya Goa Lawah.

"Selama ini keluarga ini masuk KK miskin. Segala bantuan sudah kami salurkan, baik dari pusat maupun dari kabupaten. Saat awal sakit pun, dari pihak desa sudah membantu dengan memfasilitasi anak tersebut dirawat puskesmas, hingga dirujuk ke RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Sanglah. Kondisinya juga dipantau puskesmas," ungkap Perbekel terpilih Desa Pesinggahan, Nyoman Suastika.

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung, AA Gde Anom, mengaku pernah menengok keadaan Made Joni. Ia meminta pemerintah memberikan bantuan secara berkelanjutan kepada anak-anak lain yang mengalami penyakit langka seperti hidrosefalus dan lainnya.

"Kalau penyakit seperti ini tidak bisa ditangani sekali, dua kali. Tapi harus ditangani secara berkelanjutan," jelasnya, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya