Karangasem Kekurangan Seribu Tenaga Pendidik, Berdayakan Guru Pensiun

Pemerintah mengaku kekurangan anggaran

Karangasem, IDN Times - Kabupaten Karangasem hingga saat ini masih kekurangan tenaga pendidik, terutama guru untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini disampaikan langsung Bupati Karangasem I Gede Dana. Tidak tanggung-tanggung, jumlah kekurangan guru di Karangasem menjacapai angka lebih dari 1000 guru. 

Selama belum dilakukam rekrutmen, Pemkab Karangasem berencana melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekurangan jumlah guru ini. Mulai dengan rencana membentuk relawan belajar, sampai mengajak Perguruan Tinggi bekerja sama untuk program pemenuhan tenaga pengajar melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Baca Juga: Upah Minimum Karangasem Naik, Tapi Banyak Pekerja Digaji Rendah

1. Karangasem tidak bisa melakukan perekrutan guru

Karangasem Kekurangan Seribu Tenaga Pendidik, Berdayakan Guru PensiunBupati Karangasem, I Gede Dana. (instagram.com/prokopimkarangasem)

Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengaku menerima laporan bahwa Karangasem masih kekurangan lebih dari 1.000 guru. Ia menjelaskan, jumlah SD di Karangasem sebanyak 356 sekolah. Sementara rata-rata rasio kekurangan guru di setiap SD di Karangasem antara 1 sampai 2 orang guru.

Sementara itu, jumlah SMP di Karangasem sebanyak 48 sekolah dan rata-rata setiap SMP masih kekurangan sekitar 11 orang guru.

"Karangasem masih kekurangan guru, jumlahnya seribu lebih," ujar Bupati Karangasem Gede Dana, Rabu (7/12/2022).

Kekurangan jumlah guru ini terjadi karena guru yang pensiun, sementara Karangasem tidak bisa melakukan perekrutan guru melaui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2022 karena keterbatasan anggaran.

2. Bentuk relawan dan geser tenaga kontrak untuk mengajar

Karangasem Kekurangan Seribu Tenaga Pendidik, Berdayakan Guru PensiunIlustrasi PNS. (IDN Times/Irwan Idris)

Gede Dana menjelaskan, sementara ini ia berencana membentuk relawan mengajar untuk mengatasi sementara masalah kekurangan guru di Karangasem. Nantinya guru yang sudah pensiun, diberdayakan untuk mengajar. Menurutnya langkah ini juga aspirasi dari para guru pensiun yang masih ingin mengajar.

"Relawan mengajar ini untuk guru pensiun yang masih mau mengajar. Tentu yang kondisinya masih bugar dan masih mau mengabdi mengajar," ujar Gede Dana.

Selain itu dirinya melihat banyak tenaga kontrak administrasi di beberapa OPD di Karangasem, yang ternyata tamatan Sarjana Pendidikan. Para tenaga kontrak itulah yang nantinya akan digeser untuk mengajar di sekolah-sekolah.

"Banyak tenaga administrasi yang gelar Sarjana Pendidikan, mereka bersedia menjadi tenaga pengajar di sekolah," jelas Gede Dana.

3. Mencoba program PKL mahasiswa untuk atasi kekurangan guru

Karangasem Kekurangan Seribu Tenaga Pendidik, Berdayakan Guru PensiunPexels/Fauxels

Cara lain untuk atasi kekurangan guru di Karangasem adalah dengan mengupayakan kerja sama dengan Perguruan Tinggi yang membuka Fakultas Keguruan. Nantinya mahasiswa semester akhir diminta membantuan program Praktek Kerja Lapangan (PKL), untuk mengajar di Karangasem.

"Disdikpora sudah lakukan penjajakan kerja sama ke pihak universitas," jelasnya.

Rencananya mahasiswa itu menjalani PKL mengajar di Karangasem selama 6 bulan.

"Universitas yang memiliki program studi keguruan ini, kami mohon agar mengizinkan mahasiswanya melakukan PKL selama 6 bulan. Dengan berbagai upaya itu, semoga masalah ini (kekurangan guru) bisa teratasi," harap Gede Dana.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya