Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya. (IDN Times/Ayu Afria)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya. (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya, menyebutkan data update jumlah pasien dalam pengawasan di Bali hingga Jumat (13/3), totalnya berjumlah 62 orang. Beberapa di antara mereka masih dalam perawatan dan menunggu hasil uji laboratorium. Berikut selengkapnya:

1. Dari 62 pasien dalam pengawasan, 15 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit

Ilustrasi. IDN Times/Wira Sanjiwani

Suarjaya mengungkapkan, hingga saat ini ada 62 pasien dalam pengawasan. Sebanyak 46 pasien di antaranya telah dinyatakan negatif setelah dilakukan uji swab.

"Hari ini masih diobservasi pasien dalam pengawasan mungkin 15 ya. Beberapa baru masuk hari ini," ungkapnya.

Pasien dalam pengawasan tersebut diketahui dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar sebanyak 11 orang, satu orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar, dan tiga orang di rumah sakit swasta.

2. Diskes Bali masih menunggu hasil uji laboratorium 13 pasien dalam pengawasan

Ilustrasi (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Hingga kini pihak Diskes Bali masih menunggu 13 sampel yang belum keluar. Sedangkan sampel dua pasien baru yang diisolasi di rumah sakit ini akan segera diambil.

"Yang baru datang masih dalam observasi ya. Diobservasi dulu bagaimana kondisinya," jelas Kadiskes Bali yang menjabat tiga periode ini.

Lalu dari 15 pasien dalam pengawasan tersebut, tiga orang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan sisanya Warga negara Asing (WNA).

"Pasien baru yang merupakan WNA ini datang sendiri ke rumah sakit. Bukan rujukan dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan)," katanya.

Sementara lima dari 21 orang dalam pemantauan yang kontak dengan pasien nomor 25 (Kasus 25) sudah keluar hasil labnya, dan dinyatakan negatif.

4. Suarjaya mengaku mengajukan banyak APD ke pusat

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Suarjaya mengakui telah mengajukan permintaan Alat Pelindung Diri (APD) ke Pemerintah Pusat. Smentara stok APD saat ini masih cukup untuk tiga minggu ke depan. "Bertahap keluarnya. Kami banyak mintanya kepada pusat. Lebih (1500 set)," ucapnya.

Editorial Team