Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok.IDN Times/Istimewa

Tabanan, IDN Times – Kasus kriminal dengan cara hipnotis dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Baturiti, Kabupaten Tabanan, Minggu (28/7) lalu. Tiga orang asing yang berasal dari Iran, Reza Ghanaati Pour (26); dan Seyed Ali Mirsshhrez (49); serta seorang rekannya asal Pakistan, Reza Hussain (25), kini telah ditahan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tabanan. Korbannya adalah Ni Made Putri Artyani (25), seorang penjaga toko UD Sari Nadi. Bagaimana ceritanya?

1. Modusnya berpura-pura membeli bawang merah di toko UD Sari Nadi

Dok.IDN Times/Istimewa

Dari informasi yang berhasil dihimpun, dua WNA asal Iran, Reza Ghanaati Pour dan Seyed Ali Mirsshhrez, membeli bawang merah di toko UD Sari Nadi. Namun Putri Artyani menolak permintaan tersebut karena bawang merahnya sudah ada yang memesan. Pour lalu membeli 1 kilogram bawang putih.

Pour membeli bawang putih dan membayar uang secara tunai sebesar Rp120 ribu, dan korban mengembalikan uang Rp70 ribu. Sebab harga 1 kilogram bawang putihdijual Rp50 ribu.

Pelaku sempat mengipaskan uang ke arah mata korban yang membuat dia lupa atas kejadian setelahnya dan diduga terkena hipnotis. Korban baru sadar setelah ada yang menepuk bahunya. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp8.365.000.

“Para terduga pelaku masih kami mintai keterangan,” kata Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Made Budiarta, Senin (29/7).

Kasus tersebut kini telah ditangani oleh Polres Tabanan. Pihak kepolisian juga akan melakukan koordinasi dengan kedutaan dari terduga pelaku hipnotis ini.

 

2. Beruntungnya, kendaraan yang digunakan para pelaku terekam CCTV

allcooper.com

Saat melakukan aksi, para pelaku mengendarai mobil Toyota Avansa berwarna silver dengan nomor polisi L 1726 QM. Hal itu terekam kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) toko tersebut.

Tidak hanya kendaraan pelaku, aksi mereka saat melakukan hipnotis juga terekam kamera pengawas dan sempat viral di media sosial.

“Para pelaku belum ada yang mengaku, tapi kami sudah sita beberapa barang bukti,” kata Iptu I Made Budiarta.

Disebutkan, pihak Polres Tabanan akan menggunakan jasa penerjemah agar proses pemeriksaan berjalan lancar. “Jawaban para pelaku hanya yes dan no, saja,” ujarnya.

3. Bagaimana cerita Putri setelah menjadi korban hipnotis WNA?

ilustrasi kasir (Unsplash.com/Fancycrave)

Penjaga toko UD Sari Nadi, Made Putri Artyani, mengaku tidak menaruh curiga terhadap dua WNA yang datang ke tokonya. Karena alasan mereka ingin membeli bawang. “Mereka datang dengan jalan kaki," ungkapnya.

Selama membeli bawang, WNA Iran berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. WNA yang memakai jaket atas nama Pour menanyakan pecahan uang paling besar di Indonesia kepada korban. Karena korban tidak bisa berbahasa Inggris, ia hanya menunjukkan uang pecahan Rp100 ribu yang diambil dari dalam laci toko, dan diperlihatkan kepada WNA tersebut.

"Lalu seingat saya, bule ini kibaskan uang yang saya kasih, setelah itu saya sudah tidak ingat apapun,” ujar perempuan asal Banjar Taman Tanda, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti ini.

Putri mengaku sadar setelah pundaknya ditepuk oleh I Komang Partana, sopir yang datang usai mengirim wortel dan meminta Putri mengecek setoran.

Setelah memeriksa laci toko, ternyata uang yang ada di dalam berjumlah Rp20 juta berkurang sekitar Rp8 juta lebih. "Kejadian ini lalu saya laporkan ke bos, dan bos yang melaporkan ke Polsek Baturiti," terangnya.

Editorial Team