Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Twitter/@fadlizon

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini petinggi Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, ditangkap polisi Mekkah, Senin (5/11) lalu di Arab Saudi. Hal itu bermula dari bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid terpasang di rumah Rizieq Shihab.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengungkap KBRI di Riyadh dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah sudah mendampinginya. Ia dinyatakan bebas setelah ada jaminan.

Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif, jika Rizieq Shihab akan kembali pulang ke Indonesia jika kondisi di Tanah Air sudah aman dan kondusif.  

Hal ini diungkapkan Slamet saat melakukan dialog kebangsaan dengan tema "Dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah Kita Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa" yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri,  Menteri Agama, perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait lain, pimpinan organisasi masyarakat Islam serta tokoh Islam, beberapa waktu lalu.

1. Sebelum pulang, Rizieq ingin ada jaminan keamanan

Pimpinan FPI Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Slamet mengatakan Rizieq mempertimbangkan kondisi Indonesia dalam keadan aman.

"Beliau ingin pulang kalau ada kepastian bahwa semuanya aman di Indonesia baik dari pendukung beliau, dari kita, ataupun dari pihak pemerintah, harus 'clear' dulu. Jangan sampai beliau pulang kemudian dikerjai lagi, akhirnya umat kelepasan, umat kehabisan kesabaran ini bahaya bagi bangsa. Jadi itu yang sangat dipertimbangkan," kata Slamet, dikutip dari Antara, Minggu (11/11).

2. Harapan Rizieq di Pemilu tahun 2019

Editorial Team

Tonton lebih seru di