Retakan di Tebing Pura Batu Bolong Tabanan Dalam Evaluasi

Tim masih mengevaluasi kemungkinan penyebab retakan

Tabanan, IDNTimes - Retakan yang terjadi di tebing Pura Batu Bolong yang berlokasi di kawasan daya tarik wisata (DTW) Tanah Lot hingga saat ini masih dalam evaluasi tim ahli. 

Asisten manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan mengungkap, retakan di Pura Batu Bolong belum membesar lagi sejak Juli 2023. Sambil menunggu hasil evaluasi dari tim ahli, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pihak manajemen DTW Tanah Lot membatasi wisatawan yang masuk areal Pura Batu Bolong.

1. Tim masih mengevaluasi kemungkinan penyebab retakan di tebing Pura Batu Bolong

Retakan di Tebing Pura Batu Bolong Tabanan Dalam EvaluasiTim Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Nusa Penida dan Balai Teknik Pantai Kementerian PUPR saat melakukan peninjuan di Pura Batu Bolong (Dok.IDNTimes/Humas Tanah Lot)

Menurut Toni tim ahli yang terdiri dari tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Nusa Penida dan Balai Teknik Pantai Kementerian PUPR beberapa kali sudah meninjau Pura Batu Bolong. Dalam kegiatan itu, petugas mengevaluasi penyebab retakan di tebing pura tersebut. "Terakhir tim datang sekitar 4 hari lalu," ujarnya, Kamis (21/9/2023).

Ada sejumlah kemungkinan penyebab retakan tebing Pura Batu Bolong kata Toni, yaitu:

  • Perubahan musim. Karena saat musim hujan, retakan tampak merapat dan muncul lagi saat musim kemarau
  • Struktur tanah
  • Kemungkinan adanya abrasi

"Apapun penyebab pastinya masih dalam evaluasi dan membutuhkan waktu," ujar Toni.

Baca Juga: Lapas Tabanan Serahkan 129 Nama Pemilih ke KPU Tabanan

2. Retakan yang terjadi tetap pada ukuran semula

Retakan di Tebing Pura Batu Bolong Tabanan Dalam EvaluasiTebing di Pura Batu Bolong yang mengalami keretakan (Dok.IDNTimes/DTW Tanah Lot)

Menurut Toni, ukuran retakan yang saat ini terjadi di Pura Batu Bolong masih sama seperti dilaporkan pada Juli 2023. Kala itu, retakan yang terjadi sepanjang 20 meter dan lebar berkisar 3-4 centimeter dengan titik retakan mencapai 10 titik. "Sampai sekarang tidak ada perubahan. Kondisi retakan masih sama," ujar Toni.

Sambil menunggu penanganan yang tepat dari tim ahli, menurut Toni, pihak manajemen saat ini membatasi kawasan yang boleh dimasuki wisatawan di Pura Batu Bolong. "Hanya boleh di bagian jaba atau bagian luar Pura," ujarnya.

Baca Juga: Bali Stop Impor Benih Bunga, Gemitir Bali Sudamala Gantinya

3. Target pendapatan DTW Tanah Lot tercapai 121 persen

Retakan di Tebing Pura Batu Bolong Tabanan Dalam EvaluasiKunjungan wisatawan di DTW Tanah Lot (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Di sisi lain, efek pandemik COVID-19 perlahan mulai pulih. Hal ini bisa dilihat dari pencapaian target pendapatan DTW Tanah Lot sebesar 121 persen per 20 September  2023 ini.  Menurut Toni tahun 2023 ini, pihak manajemen ditargetkan pendapatan sebesar Rp45 miliar. "Hingga 20 September 2023, DTW Tanah Lot sudah mencatat pendapatan sebesar Rp54 miliar atau tercapai 121 persen dari target," ujarnya.

Toni melanjutkan,hingga September 2023 total wisatawan yang mengunjungi DTW Tanah Lot sebanyak 1.450.585 orang yang didominasi wisatawan Eropa. Sementara  untuk kenaikan tarif tiket masuk yang rencananya diterapkan tahun 2024 mendatang saat ini masih dalam tahap sosialiasi.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya