Pasien COVID-19 di Tabanan Bali Teriak-teriak Tidak Sakit

Semoga bapaknya dipulihkan ya

Tabanan, IDN Times - Seorang pasien COVID-19 yang dirawat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit (RS) Nyitdah mengamuk, pada Kamis (10/9/2020) pukul 03.00 Wita. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki usia 50 tahun asal Kecamatan Selemadeg Barat. Ia berteriak-teriak kepada tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas bahwa dirinya tidak sakit.

Setelah ditenangkan oleh petugas lain, pasien akhirnya bisa ditangani dan dipindahkan dari ruangan isolasi lantai tiga ke lantai satu. 

Baca Juga: Ada Tambahan Kasus COVID-19, Ruang Isolasi di RSUD Tabanan Jadi Penuh

1. Pasien masuk ke UPTD RS Nyitdah sejak tanggal 8 September 2020

Pasien COVID-19 di Tabanan Bali Teriak-teriak Tidak SakitUPTD RS Nyitdah (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pasien yang mengamuk ini dibenarkan oleh Direktur UPTD RS Nyitdah, dr Nyoman Wisma Brata. Ia dirawat di ruang isolasi lantai III UPTD RS Nyitdah, sejak Selasa (8/9/2020).

"Dari malam pasien ini kelihatan gelisah. Kemudian pagi dini hari mulai mengamuk dengan berteriak-teriak. Syukurnya bisa cepat diatasi dan tidak sampai ada yang terluka," ujar Wisma Brata.

Baca Juga: Pakar Virologi Unud Prediksi Desember Kasus COVID-19 di Bali Meningkat

2. Pihak rumah sakit menduga pasien mengamuk karena mengalami stres

Pasien COVID-19 di Tabanan Bali Teriak-teriak Tidak SakitIlustrasi tenaga medis mengenakan APD. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Wisma Brata menduga pasien mengamuk karena stres setelah dinyatakan positif COVID-19. Dari latar belakangnya, pasien tidak pernah mengalami gangguan mental sebelumnya. Pasien mengaku tidak sakit kepada nakes. Namun ia mengalami gejala sesak napas meski tidak memakai ventilator.

"Pasien ada gejala sesak dan batuk meski tidak terlalu parah. Ia berteriak kepada petugas, 'Saya tidak sakit, saya  tidak sakit kenapa harus dirawat'," papar Wisma Brata.

3. Pasien dipindahkan ke ruang isolasi lantai I

Pasien COVID-19 di Tabanan Bali Teriak-teriak Tidak SakitIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk mengurangi tekanan mental dan melindungi pasien lainnya, ia dipindahkan perawatannya ke ruang isolasi lantai I. Keluarga pasien juga diminta untuk terus mendampingi dan melibatkan satpam berjaga-jaga agar kejadiannya tidak terulang lagi. Pihaknya JUGA telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tabanan.

"Kita pisahkan dengan pasien COVID-19 di lantai III dan dibawa ke lantai I," kata Wisma Brata.

Sementara berdasarkan data terbaru per tanggal 10 September, Tabanan mencatat ada tambahan 13 pasien baru dan delapan pasien sembuh. Ruang isolasi di UPTD RS Nyitdah kini terisi 23 orang dari 28 kuota tempat tidur yang tersedia.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya