Kondisi PLTU Celukan Bawang saat Bali Blackout

Gianyar, IDN Times - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Bali mengeluarkan pernyataan resmi terbaru di Instagram @plndistribusibali terkait usahanya untuk menghidupkan kembali listrik pelanggan saat Bali blackout (listrik padam) pukul 16.00 Wita, Jumat (2/5/2025).
"Tepat pukul 03.56 (Wita), seluruh pasokan kelistrikan pelanggan telah berhasil dipulihkan 100 persen," katanya dalam insta story, Sabtu (3/5/2025).
Sementara, pihak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang Unit 2 menyatakan tidak benar jika menjadi penyebab Bali blackout. PLTU justru baru trip (mati), satu menit setelah pembangkit-pembangkit lain di Bali sudah mati lebih dulu.
Apa yang terjadi pada PLTU di Kabupaten Buleleng ini selama Bali blackout nyaris hampir 12 jam? Berikut ini uraian penjelasan selengkapnya.
1. Analisis awal penyebab Bali Blackout dari pihak PLTU Celukan Bawang

General Affair PT General Energy Bali, Indriati Tanu Tanto, menyebutkan penyebab utamanya adalah gangguan pada kabel bawah laut sistem transfer Jawa–Bali. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan daya dan penurunan frekuensi di sistem Bali.
"Untuk mengamankan pembangkit, semua pembangkit di Subsistem Bali, baik milik PLN maupun swasta, harus melepaskan diri dari Subsistem," kata Indri kepada IDN Times pukul 02.39 Wita, Sabtu (3/5/2025).
2. Kondisi PLTU Celukan Bawang selama Bali blackout terjadi

Indri melanjutkan, setelah terjadinya mati lampu (blackout) di sistem kelistrikan di Bali, PLTU Celukan Bawang menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) Blackout, dan pengecekan di seluruh parameter unit untuk memastikan seluruh unit dalam kondisi aman.
"Laporan teknis lengkap sedang disusun dan akan segera dikirim ke pihak PLN," jelasnya.
3. Boiler PLTU Celukan Bawang Unit berhasil dinyalakan pada pukul 00.38 Wita

Lalu pukul 23.38 Wib pada Jumat, 2 Mei 2025, Boiler Unit 2 PLTU Celukan Bawang sudah berhasil dinyalakan.
"Target pemulihan Unit 2 sekitar pukul 03.00 Wita dini hari," kata Indri.