5 Fakta dan Guyonan Menarik Selama Pembukaan Muktamar PKB di Bali

Guyonan Jokowi minta Gubernur Bali hati-hati dengan PKB

Badung, IDN Times - Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Hotel Westin, Nusa Dua, Rabu (21/8) malam. PKB untuk pertama kalinya menggelar Muktamar di Bali sampai  tanggal 22 Agustus mendatang.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin, terpilih kembali menjadi Ketua Umum PKB 2019-2024 secara aklamasi. Kepastian tersebut dibacakan dalam sidang Muktamar PKB 2019 di Hotel Westin, Rabu (21/8) dini hari.

"Dengan mengharap rida Allah SWT, menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan surat dukungan yang telah diserahkan oleh seluruh DPW PKB kepada DR H Abdul Muhaimin Iskandar MSi untuk kembali menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa secara aklamasi," kata Ida Fauziah, Pemimpin Sidang.

Ada sejumlah hal menarik selama peresmian Muktamar itu dibuka malam hari. Berikut ini kumpulan fakta yang terjadi selama Muktamar PKB di Bali:

1. Grace Natalie, Yusril hingga Luhut diajak bergabung PKB

5 Fakta dan Guyonan Menarik Selama Pembukaan Muktamar PKB di BaliYouTube.com/NU Channel

Cak Imin membuat tertawa para peserta Muktamar PKB V saat pidato. Dalam kesempatan itu, ia menawarkan sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, dan Yusril Ihza Mahendra Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) gabung bersama PKB.

Di awal pidatonya, seperti biasa ia menyapa satu per satu para tamu undangan yang hadir. Namun ketika sampai pada Ketum PSI, Cak Imin mengaku lupa namanya. Butuh beberapa saat untuk mengingat nama Grace Natalie.

"Siapa cantik ini, lupa. Siapa? Grace Natalie. Udah gabung PKB saja. Kalau yang cantik-cantik tanpa tiket masuk (Gabung ke PKB)," kelakar Cak Imin, yang disambut suara riuh dan tepuk tangan peserta.

Cak Imin juga mengajak Yusril untuk bergabung sama PKB. Hal ini karena banyaknya permintaan dari anggota PKB yang meminta ia bergabung.

"Ada juga Bang Yusril Ihza Mahendra Ketua umum PBB. Baru pulang haji sama saya kemarin. Bang Yusril diminta gabung sama teman-teman di PKB," katanya.

Kelakar Cak Imin berlanjut ketika menyapa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Ia bercanda dengan memasukkan LBP sebagai Dewan Syuro karena malam itu ia hadir mengenakan peci (Kopiah) hitam.

"Temannya Gusdur Dewan Suryo juga ini. Pak LBP (atau) Luhut Binsar Panjaitan. Kita masukkan Dewan Syuro (PKB) karena pakai kopiah malam hari ini," ujar Cak Imin.

2. Jokowi singgung kecepatan dan regulasi UEA meski SDA yang dimilikinya jauh lebih minim daripada Indonesia

5 Fakta dan Guyonan Menarik Selama Pembukaan Muktamar PKB di BaliYouTube.com/NU Channel

Presiden Joko Widodo hadir meresmikan Muktamar PKB V di Hotel Westin. Dalam pidatonya, ia bercerita tentang pengalaman kunjungannya ke Abu Dhabi, Uni Emirates Arab (UEA) sekitar empat tahun yang lalu.

Dalam ceritanya, ia membandingkan perjalanan antara Indonesia dengan UEA. Dari pengamatannya selama perjalanan naik satu mobil dengan Pangeran Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, yang paling membedakan saat itu adalah aturan di sana simpel dan tidak ruwet. Birokrasinya sederhana dan tidak banyak aturan yang tumpang tindih.

Saat itu ia bercerita dijemput Sheikh Mohamed begitu turun dari pesawat. Ia kemudian naik mobil yang dikemudikan sendiri oleh Sheikh Mohamed. Dalam perbincangannya, Jokowi banyak bertanya soal penyebab UEA yang kini menjadi negara maju.

"Yang nyetiri beliau sendiri. Artinya apa? Keprotokolan itu sudah tidak ada. Hampir gak ada di sana. Begitu cepat simpel dan sederhana," jelasnya.

Ia melanjutkan, Indonesia terlalu banyak peraturan yang diterbitkan. Peraturan itu justru membatasi diri sendiri dan membuat bingung.

"Kita terlalu banyak diatur terlalu banyak peraturan UU (Undang-undang), Perpes, Permen, Pergub, Perda, Perwali, Perbup. Kita ini menjerat diri kita sendiri, yang buat kita sendiri, yang bingung kita sendiri, yang gak bisa cepat juga kita sendiri," ungkapnya.

Jokowi menyampaikan, bahwa hal semacam itu membuat UEA berkembang sangat cepat. Padahal Indonesia dan UEA memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sama yakni minyak bumi. Sementara Indonesia punya kelebihan SDA lain yang tak dimiliki UEA seperti emas, nikel, kayu, tembaga dan lainnya.

Namun saat ini mereka justru lebih maju dari Indonesia. Pemicunya terletak pada kecepatan dan kemudahan regulasi.

"Beliau sampaikan, tahun 60 kami dari Dubai ke Abu Dhabi itu masih naik onta. Kita sudah naik Kijang. Tapi sekarang kita masih naik Kijang dan mereka sudah naik BMW-Mercy," kata Jokowi.

3. Jokowi membahas soal mobil tanpa sopir di negara lain

5 Fakta dan Guyonan Menarik Selama Pembukaan Muktamar PKB di Baliwordlesstech.com

Dalam pidatonya ia juga menyampaikan perlunya mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal dengan negara lain. Jokowi mengatakan, perkembangan teknologi telah mengubah banyak hal. Misalnya akan ada jenis pekerjaan baru dan hilangnya jenis-jenis pekerjaan tertentu.

"Karena ke depan emerging skill dan emerging job sudah berubah. Skill yang dibutuhkan seperti yang sudah masa kini dan mendatang sudah berubah. Kalau kita mulai identifikasi, yang dibutuhkan sekarang misalnya teknisi coding, programming yang sebelumnya tak pernah kita tahu," ujarnya.

Ia lalu mencontohkan jenis pekerjaan yang hilang nanti adalah sopir. Menurutnya, kini telah muncul teknologi baru seperti mobil tanpa sopir.

"Contoh kemungkinan sopir bisa hilang nanti. Pekerjaan mengemudi akan hilang karena akan muncul autonomic vehicle. Mobil ke mana-mana sendiri gak ada yang nyetir. Bus mau ke mana sendiri gak ada yang nyetir. Semua sudah diprogram. Ini sudah ada bukan akan," ujar Jokowi.

Untuk itu, Indonesia harus menyiapkan diri mulai sekarang. Yakni dengan mengikuti perkembangan zaman agar tidak sampai ketinggalan.

"Hati-hati mengenai hal seperti ini kalau tak kita mulai siapkan dan rencanakan," kata Jokowi.

4. Candaan Jokowi soal PKB ingin meraup suara besar di Bali

5 Fakta dan Guyonan Menarik Selama Pembukaan Muktamar PKB di BaliYouTube.com/NU Channel

Jokowi mengeluarkan candaan ketika menanyakan alasan PKB memilih Bali sebagai lokasi Muktamar. Jokowi dalam sambutannya, mengatakan kalau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum lama ini mengadakan Kongres di Bali. Menurutnya hal tersebut wajar mengingat Bali menjadi basis pemilih partai berlambang Kepala Banteng tersebut. Lantas ia bertanya apa alasan PKB mengadakan Muktamar di Bali.

"Yang jelas kita patut bersyukur hari ini PKB menyelenggarakan Muktamar di Bali setelah beberapa hari yang lalu PDI menyelenggarakan kongres di Bali. Saya mikir kalau PDI memiliki alasan kuat mengapa kongres diadakan di Bali karena basis terkuat PDIP di Bali. Kalau PKB mengadakan di Bali apa alasannya," katanya yang kemudian disambut tawa para peserta.

Ia lalu berkelakar dengan mengira-ngira kalau PKB ingin meraup suara besar di Bali juga.

"Saya tak tahu alasannya apa. Saya hanya nebak-nebak. Jangan-jangan PKB juga ingin meraih suara besar di Bali," imbuhnya.

"Hati-hati Pak Gub (I Wayan Koster). Ketua DPD (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Jokowi.

Jokowi lalu menjelaskan tujuan PKB menggelar Muktamar di Bali adalah untuk menjaga persatuan Indonesia. Menurutnya, PKB yang merupakan partainya Nahdliyin memang dekat dengan masyarakat Hindu di Bali.

"Tapi memang kelihatannya PKB yang partainya Nahdliyin memang dekat dengan masyarakat Hindu, dan tentu saja tujuan akhirnya kesatuan bangsa," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Muhaimin Iskandar, menjelaskan alasan Bali dipilih sebagai lokasi Muktamar karena sebagai tempat yang tepat untuk mempresentasikan simbol Kebhinekaan.

5. Prabowo tidak hadir. Ia diwakili oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani

5 Fakta dan Guyonan Menarik Selama Pembukaan Muktamar PKB di BaliSuasana Muktamar V PKB di Hotel Westin, Nusa Dua. (IDN Times/Imam Rosidin)

Sejumlah pimpinan pusat partai politik diundang dalam muktamar ini. Di antaranya Ketua Umum DPP PDIP Megawati, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil, Ketua Dean Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Pemasyarakatan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Erlangga Hartanto, Ketua Umum Nasional Demokrasi (Nasdem) Surya Paloh, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Faisal Malik Hendropriyono, Ketua Umum Hati Nurani Rakyat Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan lainnya.

Sementara Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, tidak hadir dalam muktamar. Kehadirannya diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Selain itu para menteri juga turut menghadiri muktamar seperti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita; Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly; Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Ngurah Puspayoga; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman; Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan lainnya.

Baca Juga: Terpilih Secara Aklamasi, Muhaimin Iskandar Resmi Pimpin PKB Kembali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya