Ilustrasi jemur gabah sembarangan (twitter.com/KocakTxt)
Di tengah permasalahan irigasi saat ini, para petani padi diakuinya sangat bersyukur karena harga gabah naik dari Rp6000 per kilogram (kg)menjadi Rp7.000 per kg. Namun kenaikan ini tidak begitu disambut baik oleh masyarakat karena harga beras secara otomatis juga naik.
"Kami cek setiap hari di tempat panen gabah itu," ungkapnya.
Made Edi Wirawan menyarankan, para petani menggunakan sistem yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar produksi gabah di Bali stabil. Dengan sistem yang dibentuk pemerintah tersebut, maka panen padi tidak akan serentak. Dampak positifnya harga gabah akan cenderung stabil.
Ia tidak memungkiri bila panen raya tiba harga gabah akan cenderung turun karena permainan tengkulak jika tidak menggunakan sistem tersebut.
"Sebenarnya sistem yang sudah kami buat di pemerintah sudah sangat jelas, 2 kali padi, satu kali palawija. Itu untuk menghindari harga gabah turun di Bali," jelasnya.