Fakta Virus Omicron, Menular 500 Kali Lebih Cepat

Virus Omicron memiliki tonjolan yang bisa melekat pada sel manusia atau dinamakan spike protein. Inilah yang kemudian menginfeksi manusia. Nah agar memiliki spike protein yang cocok, virus harus mengalami mutasi berkali-kali. Menurut Krisna, untuk varian Omicron, ada 30 titik mutasi pada spike proteinnya.

"Spike protein itu adalah tonjolan virus yang bisa melekat pada sel manusia. Untuk varian Omicron dari jurnal yang telah dipublished, ada 30 titik mutasi pada spike proteinnya," ujar Krisna, Kamis (2/12/2021).

Kecepatan Omicron dalam menularkan adalah 1:30-40 orang per periode. Dengan kata lain, apabila dibandingkan dengan kecepatan penularan virus Corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Omicron memiliki kecepatan penularan 500 kali, sementara Delta kecepatannya 100 kali.

Mengenai tingkap keparahan gejala yang disebabkan oleh Omicron, kata Krisna, hingga saat ini belum ada laporan, apakah virus ini meningkatkan keparahan gejala dibandingkan varian Delta atau tidak. "Virus ini menular lebih cepat. Mengenai keparahan gejala, belum ada laporannya," ujarnya.

Adanya virus Omicron, menurut Krisna, bisa dideteksi lewat pemeriksaan sampel di lab PCR RSUD Tabanan. "Sejauh ini semua varian SARS COV2 dideteksi dengan PCR. Sedangkan untuk bisa mengidentifikasikan jenis varian harus dilanjutkan dengan Whole  Genome Squensing," jelas Krisna.

Ia memaparkan, saat ini sampel yang diperiksa di lab PCR RSUD Tabanan jumlahnya sudah jauh menurun. Sampel yang diterima rata-rata 10 sampai 15 per hari. "Untuk yang positif pun sudah jauh menurun. Dalam seminggu terakhir hanya dua yang positif," paparnya.

Krisna mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas agar terhindar dari penularan virus ini. 

"Saat ini meski kasus menurun, tetap tidak boleh kendor. Terapkan protokol kesehatan dan jangan lupa untuk vaksinasi bagi yang belum dan memenuhi syarat," imbaunya.