Direktur RSUP Sanglah, dr. Wayan Sudana. (Dok. IDNTimes/Istimewa)
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud), Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT (K), mengatakan pihaknya juga sudah menerima informasi ini. Namun mengenai kejelasannya, pihaknya tidak berkompeten untuk memberikan jawaban.
"Kalau soal konfirmasi ini lebih baik ke Satgas Provinsi atau ke RSUP Sanglah," ungkapnya..
Dalam penanganan kasus COVId-19 pihak FK Unud tetap melakukan koordinasi dengan RSUP Sanglah dalam hal penyediaan tenaga dokter.
"SDM (Sumber Daya Manusia) kami bertugas di sana sesuai kebutuhan," terangnya.
Untuk mencegah penularan infeksi virus pada SDM-nya, pihaknya sudah menghentikan kegiatan praktik Coass ke RSUP Sanglah untuk sementara waktu.
"Sesuai dengan anjuran pemerintah, untuk Coass kami hentikan dulu praktik ke RSUP Sanglah. Mereka belajar secara jarak jauh," tegasnya.
Sementara untuk dokter residen, kata Suyasa, tetap ditugaskan ke RSUP Sanglah. Hanya saja diatur sesuai kebutuhan. Sementara residen yang membantu untuk merawat pasien COVID-19 di ruang isolasi, hanya ditugaskan untuk menangani kasus itu saja.
"Jadi mereka tidak dilibatkan untuk merawat pasien umum lainnya. Khusus untuk kasus COvid-19 saja," tutup Suyasa.