Langkah Menghadapi Musim Hujan di Bali Melalui Teknologi

Waspada, ya Semeton, musim hujan telah tiba

Denpasar, IDN Times – Hujan beberapa kali telah mengguyur wilayah Bali pada November 2023 ini. Meskipun intensitasnya belum lebat karena belum memasuki puncak, masyarakat diimbau tetap mewaspadai bencana yang mungkin timbul.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengimbau agar masyarakat juga melakukan langkah-langkah menghadapi musim hujan.

Berikut langkah-langkah dan upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi musim hujan di Provinsi Bali.

Baca Juga: 2 Maling Berganti Pakaian Setelah Curi Barang Wisman di Bali

1. Manfaatkan aplikasi inaRISK untuk mengenali bencana di sekitar

Langkah Menghadapi Musim Hujan di Bali Melalui TeknologiIlustrasi longsor. (Dok.IDN Times)

I Made Rentin menyampaikan beberapa upaya yang bisa dilakukan pada fase prabencana, saat bencana, dan pascabencana (pemulihan) di Provinsi Bali. Salah satunya, memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini, untuk mengenali ancaman atau bahaya di lingkungan sekitar.

“Salah satunya dengan mengaktivasi aplikasi inaRISK Personal di smartphone kita. Dalam aplikasi akan dikenalkan jenis ancaman bencana di sekitar kita, dan juga upaya mitigasi yang bisa dilakukan termasuk arah jalur evakuasi,” ungkapnya.

2. Warga juga bisa memaksimalkan infoBMKG, potensi tsunami juga ada di sini

Langkah Menghadapi Musim Hujan di Bali Melalui TeknologiIlustrasi - Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Di samping itu, ada juga aplikasi infoBMKG yang sangat membantu untuk mengetahui lebih awal tentang perkiraan cuaca.  Aplikasi ini juga menyediakan informasi lengkap jika terjadi gempa.

“Bali berada di ring of fire (cincin api). Ini mengakibatkan Bali memiliki multihazard (multi ancaman bencana). Oleh karena itu kenali daerah di sekeliling kita apa ancaman (bahayanya), lalu siapkan strategi untuk penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” jelasnya.

Baca Juga: Barang Bukti Pungli Imigrasi Bali Disita, Ada Uang Tunai Rp100 Juta

3. Warga bisa mengubungi call center jika terjadi bencana

Langkah Menghadapi Musim Hujan di Bali Melalui Teknologiilustrasi bencana longsor (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu jika terjadi kejadian bencana yang membutuhkan penanganan, masyarakat Bali dipersilakan menghubungi call center BPBD di 0361-251177 atau bisa melaporkan ke Whatsapp 0857-9224-0799.

Berdasarkan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022 sampai 2026, yang diterbitkan oleh Kedeputian Sistem dan Strategi BNPB tahun 2021 dan katalog Rawan Bencana Provinsi Bali diturunkan per jenis ancaman atau potensi bencana.

Dari data itu, tercatat 328 desa atau kelurahan yang rawan banjir, dengan 68 desa/kelurahan bahaya tinggi, dan 260 bahaya sedang.

Selanjutnya sebanyak 363 desa kelurahan menghadapi potensi tanah longsor. Dari jumlah itu,  39 dalam bahaya tinggi dan 324 sedang.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya