Warga Peru Kehabisan Bekal di Bali Bikin Gaduh, dan Bicara Tak Jelas

Ia sampai dibawa ke rumah sakit jiwa

Denpasar, IDN Times – Seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) berinisial JKPA (27) asal Peru, Amerika Selatan, kehabisan bekal di Singaraja Kabupaten Buleleng selama pandemik COVID-19. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) Bali, Jamaruli Manihuruk, menyampaikan jajarannya menerima pengaduan terkait ini. Namun karena ranahnya bukan lagi persoalan imigrasi, maka yang bersangkutan disarankan ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat.

1. Ia datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Maret 2020 lalu

Warga Peru Kehabisan Bekal di Bali Bikin Gaduh, dan Bicara Tak JelasIDN Times/Ayu Afria Ulita

Dari data perlintasan di keimigrasian yang diterima Jamaruli, JKPA masuk ke Bali pada Minggu (3/3) lalu menggunakan Bebas Visa Kunjungan (BVK). Ia sudah mendapatkan perpanjangan izin tinggal keadaan terpaksa, yang secara otomatis tanpa mengajukan permohonan lagi ke kantor imigrasi.

Namun pada Jumat (1/5) pukul 14.20 Wita, jajarannya menerima informasi dari Polisi Pariwisata Lovina, bahwa ia dilaporkan oleh pengelola penginapan karena kehabisan uang, dan membuat kegaduhan sehingga mengganggu tamu penginapan lainnya. Ia juga bersikap tidak kooperatif dan berbicara tidak jelas saat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian.

“Tidak terdapat pelanggaran keimigrasian, hanya karena kehabisan biaya hidup di Indonesia. Tim menyarankan kepada petugas kepolisian pariwisata agar menghubungi Kedutaan Besar Peru di Jakarta,” jelasnya, Rabu (20/5).

Baca Juga: Bisnis Perhotelan di Bali Tahun Ini Paling Terpuruk Sepanjang Sejarah

2. Ia sering berkeliaran dan mengganggu orang lain

Warga Peru Kehabisan Bekal di Bali Bikin Gaduh, dan Bicara Tak JelasDok.IDN Times/humas kemenkumham bali

JKPA pernah diserahkan ke Kantor Imigrasi Singaraja oleh petugas kepolisian, pada Senin (4/5) pukul 10.30 Wita, saat berjalan kaki menuju Polres Buleleng. Sebelumnya, JKPA sempat ditangani Polisi Pariwisata Lovina.

Penyerahan ini harapannya agar pihak Kantor Imigrasi Singaraja menindaklanjutinya, karena JKPA berkeliaran, sering membuat kegaduhan, dan mengganggu orang lain. Namun karena secara keimigrasian, JKPA memiliki dokumen perjalanan serta izin tinggal yang sah, sehingga tidak dapat dilakukan pendetensian. Hingga akhirnya JKPA dibawa ke Dinsos Kabupaten Buleleng sekitar pukul 11.45 Wita, dan dibantu untuk menghubungi Kedutaan Peru.

Baca Juga: Bali Deportasi 48 WNA Selama Pandemik

3. JKPA diduga depresi. Ia diberikan obat penenang dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kabupaten Bangli

Warga Peru Kehabisan Bekal di Bali Bikin Gaduh, dan Bicara Tak JelasDok.IDN Times/humas kemenkumham bali

Dari hasil koordinasi dengan pihak Kedutaannya, JKPA memang sudah dalam pemantauannya sejak tamu asing yang tinggal satu penginapan dengannya membantu dia melapor ke kedutaan. Pihak keluarganya di Peru juga telah memantau kondisi JKPA, terutama keadaan kesehatan jiwa dan keselamatannya.

“Sebelumnya sempat diantar ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Buleleng untuk perawatan sementara sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Namun melarikan diri sehingga pihak Kedutaan kehilangan kontak,” ungkap Jamaruli.

Setelah berkoordinasi dengan pihak kedutaan, JKPA kemudian diberi obat penenang di Puskesmas, dan langsung dibawa ke RSJ di Kabupaten Bangli.

Jamaruli menambahkan, beberapa negara telah berupaya melakukan evakuasi terhadap warganya. Namun masih banyak wisatawan yang bertahan di Bali selama pandemik COVID-19.

“Tim memperkirakan bahwa terdapat orang asing yang bertahan di Indonesia dengan perbekalan terbatas. Sehingga dapat berpotensi menjadi terlantar, menggelandang, menjadi depresi hingga mengalami gangguan kejiwaan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, I Gede Sandhiyasa, saat dihubungi IDN Times membenarkan bahwa JKPA telah dirujuk ke RSJ Bangli.

Baca Juga: Pengamat: Kasus Positif COVID-19 di Bali Seharusnya Sudah Ribuan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya