Data Nakes Penerima Vaksin Simpang Siur, Ombudsman Bali: Clearkan 

Sisa vaksin COVID-19 di Bali hanya 880 vial

Denpasar, IDN Times – Perbedaan data tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Bali menjadi kendala dalam proses vaksinasi. Kepala Ombudsman Bali, Umar Ibnu Alkhatab, menyoroti soal simpang siur data nakes ini, baik pada data yang riil maupun yang ada di aplikasi.

Persoalan tersebut dinilai pada akhirnya akan menimbulkan kebingungan publik dan munculnya anggapan bahwa vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali tidak lancar. Umar Ibnu Alkhatab meminta agar pihak terkait untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan ini sehingga penyampaian data vaksinasi tahap kedua nantinya bisa lebih baik.

“Soal data saya kira perlu segera di-clear-kan ya. Tidak saja diperbaiki, tetapi juga kemudian di-update secara luas sehingga publik tidak mengalami kebingunan ya terkait jumlah vaksinasi yang sudah dilaksanakan,” tegasnya.

Kesimpangsiuran data ini diakui oleh pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali saat menghadiri acara presentasi hasil monitoring vaksinasi COVID-19 di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bali pada Senin (8/2/2021) siang. 

Baca Juga: Disalip Kabupaten Lain, Capaian Vaksinasi Nakes di Denpasar Terendah

1. Capaian vaksinasi di Provinsi Bali 64,5 persen

Data Nakes Penerima Vaksin Simpang Siur, Ombudsman Bali: Clearkan Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di RSUP Sanglah Denpasar (Dok.IDN Times/RSUP Sanglah)

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Wayan Murdani, menyampaikan bahwa dari sasaran 41.895 tenaga kesehatan di seluruh Provinsi Bali, yang telah teregistrasi di Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sebanyak 41.782 orang. Dari jumlah nakes tersebut yang telah divaksinasi tahap pertama sebanyak 26.930 orang dengan capaian 64,5 persen.

“Jadi yang ditahap dua sudah 4.620. Itu dengan 11,1 persen. Jadi memang ada perbedaan data terkait data KPCPEN dengan data riil di teman-teman. Itu mungkin jadi PR kami juga,” jelasnya.

Ni Wayan Murdani mengungkapkan sejauh ini kendala yang dihadapi adalah perbedaan data sasaran dari KPCPEN dengan data riil di lapangan. Perbedaan data ini karena adanya Sistem Elektronik Pencataan Sumber Daya Manusia Kesehatan (EPSDMK) yang kemungkinan selalu berubah dan setiap saat di-update.

“Itu yang perlu kami validkan lagi,” jelasnya.

Baca Juga: Dalam Dua Hari Denpasar Genjot Vaksinasi COVID-19 untuk 3.000 Nakes 

2. Bali masih punya 880 vial vaksin COVID-19

Data Nakes Penerima Vaksin Simpang Siur, Ombudsman Bali: Clearkan IDN Times/Ayu Afria

Sejauh ini total vaksin yang telah diterima Provinsi Bali yakni sebanyak 75.230 vial. Dari jumlah tersebut, tersisa 880 vial yang dijatahkan untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.

“880 masih sisa vaksinnya ya,” ungkap Ni Wayan Murdani.

3. Selama dua hari hanya 1.703 nakes yang divaksinasi

Data Nakes Penerima Vaksin Simpang Siur, Ombudsman Bali: Clearkan Pelaksanaan vaksinasi massal nakes di Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan di Kota Denpasar digelar selama dua hari yakni pada Kamis (4/2/2021) dan Jumat (5/2/2021), di tiga lokasi yaitu Gedung Sewaka Dharma (GSD) Lumintang, Wantilan DPRD Bali, dan Poltekkes Denpasar.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengungkapkan vaksinasi massal ini hanya diikuti oleh 1.703 nakes saja. Sebanyak 589 nakes pada hari Kamis dan 1.114 nakes pada hari Jumat.

Sementara itu, dari data KPCPEN, hingga Minggu (7/2/2021) pukul 16.00 Wita, tercatat sasaran nakes di Kota Denpasar yang akan divaksinasi adalah sebanyak 14.693 orang. Nakes yang telah teregistrasi sebanyak 14.688 orang dan yang telah divaksinasi tahap pertama jumlahnya 8.422 orang.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya