Disalip Kabupaten Lain, Capaian Vaksinasi Nakes di Denpasar Terendah

Kira-kira penyebabnya apa ya?

Denpasar, IDN Times - Vaksinasi massal untuk Tenaga Kesehatan (nakes) di Denpasar dilakukan pada Kamis (4/2/2021), di tiga lokasi yakni Graha Sewaka Dharma (GSD) Lumintang, Wantilan DPRD Bali, dan Poltekes Denpasar. Menurut Ketua Harian Satuan Tugas COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pelaksanaan vaksinasi massal ini untuk percepatan vaksinasi bagi nakes mengingat jumlah nakes di Denpasar paling banyak.

"Progres yang dicapai Denpasar per hari kemarin baru 57 persen. Nomor 2 terbawah di Bali. Yang paling bawah capaiannya," ungkap Dewa Made Indra. 

Baca Juga: Capaian Rendah, Besok Bali Vaksinasi Massal untuk Tenaga Kesehatan

1. Cakupan vaksinasi di Denpasar belum optimal

Disalip Kabupaten Lain, Capaian Vaksinasi Nakes di Denpasar TerendahVaksinasi massal untuk Tenaga Kesehatan (nakes) di Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut keterangan Dewa Indra, tahap pertama vaksinasi di lakukan di tiga wilayah yakni Kabupaten Badung, Denpasar, dan Gianyar. Dari ketiga wilayah tersebut, hanya Kota Denpasar yang belum optimal cakupan vaksinasinya. Sementara Kabupaten Badung dan Gianyar sudah mencapai di atas 60 persen.

Capaian vaksinasi nakes di Denpasar juga disalip oleh wilayah kabupaten lainnya. Berdasarkan catatan yang ada, dari total nakes 13.800 orang, yang telah mendapatkan vaksinasi hanya 7.500 orang saja.

"Maka harus dicari cara untuk mempercepat. Kalau harus mencari vaksinasi reguler di tempat-tempat nakes itu, maka ini tidak mencapai target. Padahal kita sudah di-warning oleh Menteri Kesehatan," ungkapnya saat ditemui di wantilan DPRD Provinsi Bali.

Ia berharap, besok Jumat (6/2/2021) vaksinasi nakes di Denpasar bisa dituntaskan. Jika tidak, maka harus dikoordinasikan kembali dengan Pemerintah Kota Denpasar.

"Nanti akan kami evaluasi," jelasnya. Sementara itu, capaian vaksinasi nakes di Provinsi Bali hingga saat ini mencapai 65,14 persen.

Baca Juga: Dalam Dua Hari Denpasar Genjot Vaksinasi COVID-19 untuk 3.000 Nakes 

2. Ada nakes yang tidak mendapatkan vaksin

Disalip Kabupaten Lain, Capaian Vaksinasi Nakes di Denpasar TerendahVaksinasi massal untuk Tenaga Kesehatan (nakes) di Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan memang ada nakes yang karena kondisinya, tidak memungkinkan mendapatkan vaksinasi COVID-19. Pertama, karena nakes tersebut memang pernah terkonfirmasi COVID-19. Kedua, nakes tersebut memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Selain itu, juga karena nakes tersebut memiliki hipertensi pada saat pengecekan menjelang vaksinasi COVID-19.

“Ada pasti. Kalau sempat kena, memang salah satu syaratnya tidak boleh (menerima vaksin). SOP seperti itu,” jawabnya.

Permasalahan inilah yang ia duga juga menyebabkan rendahnya capaian vaksinasi. Akan tetapi, Suarjaya mengaku telah menyampaikan kepada nakes yang memiliki hipertensi agar berobat dulu 2 sampai 3 hari. Setelah normal, agar melakukan vaksinasi.

“Karena ternyata nggak (tidak) ada efek sampingnya gitu. Ya kan, selama ini tidak ada KIPI. Jadi semua fine aja. Saya sendiri juga merasa baik-baik saja. Gitu ya,” jelasnya.

3. Satu bulan setelah vaksinasi waktu paling tepat mengukur tingkat keberhasilan

Disalip Kabupaten Lain, Capaian Vaksinasi Nakes di Denpasar TerendahKepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya (IDN Times/Ayu Afria)

Dokter Suarjaya menyampaikan bahwa untuk mengukur keberhasilan vaksinasi COVID-19, maka ukurannya adalah vaksinasi yang kedua kalinya. Apabila ingin menguji keberhasilan vaksinasi melalui kadar antibodinya, waktu yang tepat adalah satu bulan setelah vaksinasi kedua. Menurut Suarjaya hal itu berdasarkan teori bahwa antibodi tertinggi akan tercapai pada hari ke-28 setelah mendapatkan vaksinasi kedua.

“Kedua, karena yang kedua kan booster,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya